Menolak Lupa Jejak Periode Pertama, Berikut Hasil Indonesia Sentris Sudah Diwujudkan Jokowi

- 29 Oktober 2020, 13:32 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko /Biro Press Keseketariatan Presiden
PR CIREBON - Salah satu janji kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin adalah mewujudkan Indonesia sentris dalam lima tahun masa pemerintahannya 2019-2024.
 
Indonesia sentris memiliki makna pembangunan merata dalam berbagai bidang di seluruh wilayah Indonesia.
 
Jika selama ini pembangunan lebih banyak tampak di Pulau Jawa atau istilahnya Jawa sentris, maka dalam periode pemerintahan Jokowi pembangunan akan dipacu di seluruh wilayah Indonesia.
 
Tujuannya tidak lain untuk membangun Indonesia secara merata, baik infrastrukturnya, sumber daya masyarakatnya, perekonomian-nya dan segala aspek lain dengan harapan menghilangkan kesenjangan antardaerah.
 
 
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News. Indonesia sentris sejati-nya sudah mulai diwujudkan oleh Presiden Jokowi saat periode pertama pemerintahannya bersama Wapres RI Jusuf Kalla.
 
Menurut data, terbukti bahwa Program Indonesia sentris yang dicanangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah membuka akses keterisolasian dan meningkatkan perekonomian daerah.
 
Data itu berdasarkan catatan Capaian Kinerja Kementerian Perhubungan Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla Periode Tahun 2014–2019.
 
Dalam kurun waktu lima tahun periode pertama pemerintahan Joko Widodo bersama Jusuf Kalla, dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia sentris.
 
 
Pendekatan itu untuk membuka keterisolasian, yakni dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap daerah 3TP (Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan).
 
Capaian kinerja periode pembangunan 2015 hingga 2018 cukup optimal, hal ini dapat dilihat dari 10 bandara baru yang selesai dibangun dan sudah dioperasionalkan. Dan ditambah target pembangunan lima bandara baru lagi pada 2019.
 
Tidak hanya itu, hingga tahun 2019 pemerintah telah melakukan pemeliharaan dan pengembangan terhadap 127 bandara di wilayah perbatasan, lalu sebanyak 290 di daerah rawan bencana dan 242 bandara yang ada di daerah terisolasi.
 
Hal tersebut menunjukkan langkah nyata mewujudkan Indonesia sentris dari pinggiran.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x