Polemik Proyek Jurassic Park Pulau Rinca, Pemerintah Klaim Tetap Prioritaskan Aspek Ekologi Komodo

- 26 Oktober 2020, 19:55 WIB
ILUSTRASI komodo.*
ILUSTRASI komodo.* /Pexels/

PR CIREBON – Sebagaimana diketahui, belum lama ini sebuah unggahan foto di media sosial ramai menjadi topik perbincangan masyarakat di dunia maya, pasalnya di dalam foto itu memperlihatkan seekor komodo yang tampak berhadap-hadapan dengan sebuah truk proyek yang akan melintas.

Hal itu terjadi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Diketahui, truk pengangkut material tersebut, merupakan bagian dari proyek pembangunan geopark yang digadang-gadang pemerintah akan menjadikan Taman Nasional Pulau Komodo tersebut serupa dengan "Jurassic Park".

Baca Juga: Calon Warisan Jokowi-Ma'ruf Dibongkar, Jubir Presiden: Di Akhir Pemerintahan, Indonesia Sentris

Jurassic Park sendiri merupakan film Hollywood yang diadaptasi dari kisah fiksi, yang bercerita tentang taman nasional khusus yang didedikasikan untuk penelitian dan wisata edukasi dinosaurus.

Pulau Komodo dan Pulau Rinca sendiri sudah ditetapkan sebagai taman nasional sejak 1980, untuk melindungi satwa komodo atau Varanus komodoensis, hewan endemik purba yang hanya bisa ditemukan di NTT.

Nantinya, salah satu kawasan yang akan mengalami perubahan desain secara signifikan adalah Pulau Rinca di Kabupaten Manggarai Barat.

Pulau habitat komodo ini, rencananya akan disulap besar-besaran oleh pemerintah dan investor swasta sebagai destinasi wisata premium.

Baca Juga: Calon Warisan Jokowi-Ma'ruf Dibongkar, Jubir Presiden: Di Akhir Pemerintahan, Indonesia Sentris

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, pemerintah mengklaim, proyek-proyek yang dikerjakan di TN Komodo tersebut tetap memprioritaskan aspek ekologi berkelanjutan bagi spesies komodo dan sosial bagi penduduk sekitar.

"Tujuan utama konsep ini adalah mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan dengan mengembangkan potensi yang ada dengan cara yang berkelanjutan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya.

Diketahui, Pemerintah pusat menganggarkan dana sebesar Rp.69,96 miliar untuk menata kawasan Pulau Rinca, yang meliputi bangunan pusat informasi, sentra souvenir, kafe, dan toilet publik.

Baca Juga: Gerak Cepat Gelar Vaksinasi, Presiden Jokowi: Hati-hati, Semua Tahapan Harus Sesuai Kaidah Saintifik

Kementerian PUPR, selaku pihak yang ditugaskan Presiden Jokowi, juga akan membangun kantor pengelola kawasan, selfie spot, klinik, gudang, ruang terbuka publik, dan penginapan untuk peneliti.

Basuki mengklaim, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu.

Baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pengembangan infrastruktur.

Secara keseluruhan untuk tahun 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 902.47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur di KSPN Labuan Bajo.

Baca Juga: Dukung Pilkada 2020, Tiga Langkah Halau Berita Hoaks di Google Search Indonesia

Basuki mengatakan, upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo itu dilakukan secara bertahap, dengan pembenahan infrastruktur yang akan menjadi prioritas.

"Sesuai arahan Presiden, seluruh pembangunan infrastruktur untuk Labuan Bajo harus selesai tahun 2020. Semua desain sudah selesai, sudah mulai lelang pada Desember 2019, sehingga kegiatan konstruksi fisik dapat dimulai pada Februari-Maret dan selesai akhir Desember 2020," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x