Presiden Jokowi Harus Ganti Menteri, PDIP: Ada Manuver Politik Pilpres 2024, Hati-hati Kudeta

- 25 Oktober 2020, 15:22 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). /ANTARA/Hafidz Mubarak A/

PR CIREBON - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk berhati-hati dengan para menteri di Kabinet Indonesia Maju yang sudah mulai terlihat manuver politik untuk kepentingan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Politikus asal PDI Perjuangan Darmadi Durianto kepada wartawan Sabtu, 24 Oktober 2020, pasalnya, dalam satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi, ia menduga sudah terlihat adanya permainan dari para pembantu presiden tersebut.

Untuk itu, lanjutnya, presiden harus bergerak cepat untuk segera mengganti para menteri yang sudah terlihat ada gelagat tidak baik dan hanya mementingkan pribadi dan kelompoknya.

Baca Juga: 10 Tahun Bangun Surabaya, Tri Rismaharini: dari Tutup Lokalisasi Dolly hingga Dikenal Warga Dunia

"Jangan lengah. Tidak tertutup kemungkinan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres)," tutur Darmadi dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Darmadi juga memprediksi bahwa para menteri Jokowi tersebut tidak akan fokus menjalani program-program pemerintah setelah memasuki dua setengah tahun jalannya pemerintahan.

"Nanti di pertengahan jalan (dua tahun setengah pemerintahan) akan kelihatan. Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan pak presiden, tapi mereka akan lebih mengedepankan kepentingan mereka," ujarnya.

Baca Juga: Istana Minta Revisi UU Cipta Kerja, Refly Harun: Jika Substansi Beda, Cacat Prosedur dan Yuridis

Meskipun Darmadi tidak menyebutkan menteri mana saja yang dianggapnya sudah terlihat bermanuver, namun ia menyarankan Presiden Jokowi untuk segera mencari sosok pengganti para menteri tersebut.

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," ucapnya.

Baca Juga: Serbu Promo Shopee Gajian Sale! Ada Promo Gratis Ongkir, Cashback Kilat 100%, dan Flash Sale 60RB!

Untuk itu, Darmadi menyarankan Jokowi untuk melakukan evaluasi per tiga bulan secara ketat kepada para pembantunya di kabinet Indonesia Maju tersebut.

"Per tiga bulan mesti ada review secara ketat. Review diperlukan sebagai upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui pak presiden. Jangan menunggu sesuatu terjadi tapi kita harus waspada dan antisipasi," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x