PR CIREBON - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengharapkan transformasi bisnis yang digagas oleh PT PLN (Persero) mampu menciptakan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik yang lebih efisien. Dengan begitu, seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati listrik yang terjangkau namun berkualitas.
“PLN perlu melakukan berbagai upaya optimal agar tercipta Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik yang efisien, sehingga kita dapat menyediakan tenaga listrik yang berkualitas, andal, ramah lingkungan, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.” kata Arifin dalam pernyataan pers tertulisnya, Rabu 21 Oktober 2020.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan PLN, sambung Arifin, melalui pengaturan manajemen rantai pasok dari energi primer serta menjaga sinergitas antar pemangku kepentingan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Sekretariat Kabinet.
Baca Juga: PSBB Transisi di Jakarta, Cinepolis Cinemas dan CGV Berani Buka Layar di Tengah Pandemi
Saat ini, PLN mengusung empat pilar dalam menyongsong industri 4.0, yakni green, lean, innovative, dan customer focused. Adaptasi atas perkembangan zaman ini pun diapresiasi oleh Arifin guna mendorong bisnis yang berkelanjutan (sustainability).
“Saya yakin dengan transformasi PLN bisa mewujudkan bisnis ketenagalistrikan yang lebih sehat dan memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” katanya.
Arifin menegaskan pemerintah terus berkomitmen mendukung proses transformasi bisnis yang dilakukan oleh PLN, terutama dalam efisiensi BPP listrik. Beberapa langkah kebijakan yang sudah diimplementasikan antara lain, kebijakan energi primer pembangkit batu bara dan gas, pengaturan harga pembelian tenaga listrik dari IPP berdasarkan BPP, optimalisasi energi mix pembangkitan dengan mengurangi pembangkit BBM.