Network
Simulasi itu bertujuan agar semua pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat paham akan prosedur-prosedur yang harus dijalankan.
“Saat ini yang dibutuhkan adalah protokol kesehatan dijalankan dengan penuh kedisiplinan dan rasa kepedulian. Rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama dan tentunya yang tidak kalah penting adalah kepedulian terhadap pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Wishnutama.
Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna, Hadirkan Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya mengatakan telah membuka kembali beberapa aktivitas sosial di ruang publik seiring diberlakukannya PSBB masa transisi, salah satunya adalah bioskop.
Djonny Sjafrudin, selaku Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) pun menyambut baik atas kembali dibukanya bioskop di masa pandemi ini.
Djonny mengatakan, pembukaan kembali bioskop di DKI Jakarta akan memberikan dampak besar terhadap industri perfilman secara keseluruhan.
Baca Juga: PSBB Transisi di Jakarta, Cinepolis Cinemas dan CGV Berani Buka Layar di Tengah Pandemi
Karena DKI Jakarta khususnya Jabodetabek, menjadi barometer bagi industri perfilman baik nasional maupun film-film MPAA (Motion Pictures Association of America).
“Kami menyambut baik, meski untuk kapasitas hanya 25 persen pengunjung masih belum mencapai keekonomian untuk bisnis,” tutur Djonny.
Untuk itu, Djonny berharap provinsi dan juga Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dapat mengkaji kembali batasan penonton dalam setiap pertunjukan. Menurutnya, industri telah siap menerapkan protokol kesehatan dengan baik.***
