Petinggi KAMI Diborgol Bak Kriminal usai Kritik Pemerintah, Rocky: Jokowi Nonton, Pasti Gembira

- 21 Oktober 2020, 20:15 WIB
Kolase foto Rocky Gerung (kiri) dan Joko Widodo (kanan).
Kolase foto Rocky Gerung (kiri) dan Joko Widodo (kanan). /YouTube Rocky Gerung Official /Pikiran-rakyat.com

PR CIREBON - Belum lama ini jagat dihebohkan dengan penangkapan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) karena terjerat kasus terkait ujaran kebencian dan penghasutan.

Dunia maya ramai karena penangkapan Syahganda Nainggolan dkk ini menuai simpatisan publik, lantaran kedua tangan para petinggi KAMI yang ditangkap itu diborgol oleh polri.

Peristiwa ini mendapat kritikan dari pengamat politik sekaligus filsafat Rocky Gerung yang mengatakan ini seharusnya tidak terjadi dan polri seharusnya mendapat teguran dari pemerintah atau seminimalnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"Mestinya Presiden atau minimalnya pak Mahfud harus menegur secara tersamar atau melalui badan intelegen. Memang betul ini soal penegakan hukum, tetapi ada konteks politik," kritik Rocky, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official.

Baca Juga: Mantan Pengacara Setya Novanto Ajukan PK, JPU: Semoga MA Pertimbangkan Publik Soal Efek Jera

Rocky mengungkapkan bahwa polisi bukan sekedar bekerja secara otonom, namun justru polisi membaca keinginan politik Istana.

Selain itu Rocky juga membongkar bahwa peristiwa ini ada intervensi dari Menko Polhukam, karena mereka sebelumnya sudah mengetahui pelaku yang mencoba mendalangi aksi demo menolak UU Cipta Kerja dan melaporkannya kepada polisi.

"Pak Mahfud bilang 'kita tidak intervensi', namun pak Mahfud bilang dari awal pihaknya sudah mengetahui pelakunya, karena itu dilaporkan ke polisi. Mahfud memang menginginkan itu dipamerkan," ujar mantan dosen Universitas Indonesia (UI).

Baca Juga: Pengedar Narkoba Tak Habis Akal meski Pandemi, BNN Ungkap Transaksi Berubah Online Lewat Kurir

Menurut Rocky hal ini merupakan penghinaan terhadap demokrasi, pasalnya tidak seharusnya petinggi KAMI diborgol karena ini hanya persaingan politik bukan tindak kriminal. Bahkan, presiden diduga pasti gembira saat menonton itu.

"Saya menganggap presiden yang pada saat itu menonton pasti ada sedikit kegembiraan," katanya.

Peristiwa pemborgolan aktivis ini cukup mendapat banyak keritikan dari pengamat politik juga, salah satunya dari Prof. Jimly Asshiddiqie.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x