PR CIREBON - Puluhan warga dan penghuni apartemen Taman Sari Skylounge di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten berdemonstrasi menentang penggunaan Kyriad Hotel sebagai tempat isolasi Covid-19 mandiri untuk pasien OTG atau orang tanpa gejala.
Salah satu alasan warga menolak adalah karena hotel yang berada di tengah kawasan pemukiman yang dinilai berisiko tinggi bagi warga sekitar.
“Itu perlu di pertimbangkanlah, dan yang kami sesalkan hotel yang hanya berbatas kaca itu jadi rumah singgah tanpa kami tau terlebih dahulu, kalau kami tahu terlebih dahulu kami tidak akan toleransi, tapi ini sudah berjalan 12 hari, coba pikirkan lagi karena banyak ya hotel lain di tangerang yang lebih baik,” ujar Dini salah seorang penghuni apartemen, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Makin Panas, Tiongkok Minta Pabrik Kapas di Negaranya untuk Tidak Beli Bahan Baku dari Australia
Dini mengatakan, pihaknya tidak menghalangi upaya pemerintah memutus rantai Covid-19. Namun, pemerintah harus mempertimbangkan bahwa tempat tersebut ditempati oleh bayi.
"Kami menyayangkan tidak ada sosialisasi penunjukkan hotel tersebut sebagai tempat pasien OTG Covid-19," jelasnya.
Febi mengatakan, bahwa ada warga lain yang menentang penggunaan tempat itu oleh pasien OTG Covid-19. Ia mengatakan, sebagian penghuni apartemen pindah ke apartemen lain, dan yang tidak pindah hanya mendapat masker dan vitamin.
Baca Juga: Pakar Sebut Perkirakan Ekonomi Indonesia akan Pulih Secara Penuh pada Kuartal IV 2021