PR CIREBON – Wabah Covid-19 yang belum usai, membuat interaksi langsung dikurangi. Sehingga, pilkada 2020 yang akan diselenggarakan, harus memenuhi sejumlah aturan protokol kesehatan. Tak terkecuali dalam kampanye yang dilakukan.
Media sosial dapat dipilih sebagai media dalam menekan penyebaran virus Covid-19. Platfrom pun beragam dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, karena setiap media sosial memilki karakteristiknya masing-masing.
Instagram, Facebook, Twitter maupun Youtube dapat menjadi pilihan paslon dalam menyampaikan visi misinya.
Choirul Anam sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) menyebut, kampanye lewat medsos sangat membantu bagi masing masing Paslon untuk memperkenalkan diri, menjabarkan visi misi, bahkan kegiatan apapun.
Baca Juga: Jenguk Korban Insiden Pengerusakan Mapolsek Ciracas, Kasad: Ingin Pindah Kemana, Saya Kasih
"Saya kira sangat sangat membantu sekali. Jadi memang dari beberapa hasil penelitian, memang kampanye melalui media sosial ini sekarang malah jauh lebih efektif dari kampanye tatap muka," katanya, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI
Kampanye lewat media sosial diawali dari pemilihan Presiden Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, Barack Obama memilih Twitter sebagai media kampanye.
"Ini mungkin diawali dari dulu ketika Obama, Presiden Amerika yang kemudian menggunakan Twitter sebagai media utama kampanye yang bersangkutan," tambahnya.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Menurutnya, dlihat dari hasil-hasil penelitian yang ada, ternyata kampanye melalui media sosial ini jauh lebih efektif daripada kampanye menggunakan tatap muka. Beberapa kelebihan kampanye melalui medsos ini, memiliki jangkauan yang lebih luas dan tidak ada batasannya.