Peringatan Hari Lahir Pancasila: Blok Rokan Menyalakan Semangat Berdikari Energi

- 21 Juni 2024, 17:00 WIB
Aset Blok Rokan di Provinsi Riau.
Aset Blok Rokan di Provinsi Riau. /ANTARA/HO-Pertamina

SABACIREBON - Sejarah migas Indonesia mencatat babak baru saat pemerintah resmi mengambil alih Blok Rokan dari Chevron setelah 97 tahun. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 9 Agustus 2021, menandai akhir dari era Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan dimulainya era PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengelola wilayah ini di Riau. Transisi ini menambah panjang daftar alih kelola migas yang telah berlangsung, mencakup beberapa nama besar seperti Unocal, Exxon, dan Total E&P Mahakam.

Blok Rokan sendiri bukanlah hanya sejarah panjang dalam pengelolaan migas di Indonesia, tetapi juga simbol semangat untuk meningkatkan kedaulatan politik dan ekonomi negara. Sejak tahun 1924, ketika Standard Oil Company of California (Socal) pertama kali beroperasi di Rokan, hingga saat ini, lapangan minyak di sini telah menghasilkan lebih dari 12 miliar barel minyak mentah.

Pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda, Kompleks Hulu Rokan, Dumai, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kemandirian ekonomi melalui Blok Rokan. Dalam pidatonya, beliau menyatakan bahwa kehadiran Pancasila harus menjadi landasan untuk membebaskan Indonesia dari ketergantungan pada pihak asing dalam pengelolaan sumber daya alamnya.

Produksi Blok Rokan menjadi sorotan utama, karena sejak dikelola oleh PHR, produksi minyak harian naik signifikan dari 130 ribu barel per hari menjadi 162 ribu barel per hari. Target kedepan adalah meningkatkan produksi hingga mencapai 200 ribu barel per hari, yang merupakan 25% dari total produksi minyak nasional.

Di tingkat internasional, Indonesia terus memperjuangkan kemandirian ekonomi melalui strategi industrialisasi dan hilirisasi di sektor migas. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 menargetkan lifting migas sebesar 635.000 barel per hari, yang menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kontribusi sektor energi bagi perekonomian nasional.

Namun, tantangan tidak sedikit. Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari migas pada tahun 2024 baru mencapai 33,42% dari target, menunjukkan pentingnya upaya lebih lanjut untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam ini. Upaya seperti improving existing value dan reaktivasi sumur-sumur tua menjadi fokus pemerintah dalam menghadapi penurunan produksi migas di sumur-sunur yang sudah tua.

Melalui pengembangan teknologi dan percepatan Plan of Development (PoD), Indonesia berharap dapat memaksimalkan cadangan migas yang ada. Proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) dan waterflood di lapangan minyak Minas menjadi salah satu strategi yang diandalkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan Blok Rokan sebagai pusat perhatian dalam peringatan Hari Lahir Pancasila, Indonesia mengukuhkan komitmennya untuk menjadi berdikari dalam mengelola sumber daya alamnya demi kesejahteraan rakyat dan keberlanjutan ekonomi nasional. Presiden Jokowi menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya lebih luas untuk membangun ekonomi yang berpihak kepada kepentingan nasional, berdiri di atas kekuatan sendiri, sebagaimana diamanatkan oleh Pancasila.***

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: ANTARA indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah