Inovasi ‘Perhutani Digital Forest’ Dorong Efisiensi Pengelolaan Hutan

- 27 Juni 2024, 12:00 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat membuka agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan BUMN Industri Perkebunan dan Kehutanan/PTPN III dan Perum Perhutani di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat membuka agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan BUMN Industri Perkebunan dan Kehutanan/PTPN III dan Perum Perhutani di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2024). /dpr.go.id/Oji/Andri

SABACIREBON - Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya transformasi digital yang dilakukan oleh Perum Perhutani melalui proyek ‘Perhutani Digital Forest’. Proyek ini dinilai mampu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya hutan, menciptakan standar operasional baru yang lebih efektif.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menyampaikan dukungannya dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama BUMN Industri Perkebunan dan Kehutanan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (25/6/2024). Ia menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam operasional perusahaan.

“Kita harapkan pemanfaatan teknologi seperti sistem informasi geografis, drone, dan kecerdasan buatan diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan hutan,” ujarnya.

Proyek ‘Perhutani Digital Forest’ memanfaatkan berbagai teknologi canggih untuk memonitor dan mengendalikan pengelolaan sumber daya hutan. Teknologi ini memungkinkan pemantauan kondisi hutan, potensi sumber daya, hingga pengendalian kebakaran hutan secara real-time.

Aria Bima menambahkan bahwa transformasi digital ini merupakan langkah yang membanggakan dan sangat dinantikan. Perhutani yang saat ini gencar melakukan transformasi digital diharapkan bisa terus memperluas penerapan teknologi dalam berbagai aspek operasional.

“Kita apresiasi terkait dengan transformasi digital yang berkelanjutan. Pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan hutan menjadi lebih efisien sehingga Perhutani dapat terus berkembang,” tambahnya.

Komisi VI juga mendorong BUMN kehutanan lainnya untuk mempersiapkan diri dalam mengintegrasikan teknologi digital sebagai bagian dari tulang punggung sistem operasional perusahaan. Teknologi ini dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan hutan.

Sebagai informasi, tujuan dari proyek ‘Perhutani Digital Forest’ adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan dalam memonitor dan mengendalikan sumber daya hutan. Kepala Divisi Regional dapat memantau hasil produksi seperti hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu secara lebih efisien.

Proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi Perhutani dan industri kehutanan pada umumnya. Dengan adanya teknologi ini, pengelolaan sumber daya hutan diharapkan menjadi lebih terstruktur dan terkendali.

Halaman:

Editor: Buddy Nugraha

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah