Network
PR CIREBON - Sebelumnya Wakil Ketua DPR Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Azis Syamsuddin mengungkap bahwa sebanyak 40 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Mendengar hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meminta agar Gedung DPR RI ditutup selama tiga hari. Hal ini terkait adanya informasi yang mengatakan bahwa beberapa anggota DPR RI yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 di gedung DPR.
Diketahui, Anies Baswedan mengatakan, bahwa ketika ada kasus positif Covid-19 di gedung perkantoran, gedung tersebut, maka harus dilakukan penutupan dan menghentikan kegiatannya selama tiga hari.
Baca Juga: Bak Hukum Tabur Tuai, Alibi Cepat Sahkan UU Omnibus Law Terbukti, 18 Anggota DPR RI Positif Covid-19
Sementara itu, Anies sendiri mengaku belum mengetahui adanya belasan anggota DPR RI yang terpapar Covid-19. Namun, apabila memang ada, Anies pun mengimbau gedung tempat anggota DPR yang positif Covid-19 itu harus ditutup.
Terkait penutupan tersebut, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar membantah akan melakukan karantina atau lockdown pada gedung parlemen setelah 18 anggota DPR dan 22 staf ahli, tenaga ahli, petugas kebersihan, dan pegawai dinyatakan positif Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Indra saat memberikan pernyataan pers yang dipantau secara virtual di Jakarta, Rabu 7 oktober 2020.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tak Diam dan Terus Cari Ide Atasi Pandemi, Pengamat: Komentar Doang, Tanpa Aksi
Indra menjelaskan bahwa Gedung DPR tidak bisa dilakukan penutupan. Hal tersebut dikarenakan berkaitan dengan tanggung jawab lembaga dalam menjalankan fungsi anggaran, legislasi, dan pengawasan.
“Kalau kaitannya ditutup (gedung), harus kontekstual, di DPR ada namanya siklus anggaran yang memutuskan anggaran kementerian atau lembaga,”tutur Indra, yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
