Demi Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19, Bio Farma Koordinasi Dengan Ma'ruf Amin

- 5 Oktober 2020, 18:20 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. /PMJ News

PR CIREBON – Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Wakil Presiden Maruf Amin mengenai sertifikasi halal vaksin covid-19.

Vaksin tersebut, kini masih dalam tahap uji klinis dan diharapkan bisa mulai diberikan kepada masyarakat Indonesia pada Januari 2021 nanti.

Hal tersebut, disampaikan Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.

Honesti menuturkan bahwa  dari hasil audiensi bersama Wapres Maruf Amin yang juga sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), LPPOM MUI, dan komisi fatwa MUI, ada arahan yang cukup menggembirakan mengenai isu sensitif tersebut.

Baca Juga: UU Tak Selalu Seimbang dan Puas, Poyuono: Produk Politik Harus Diterima Semua Pihak, Omnibus Law Pun

“Dari pak wapres arahannya cukup menggembirakan. Seandainya vaksin ini halal, itu bagus, itu yang kita tunggu. Tapi seandainya belum memenuhi halal, dalam kondisi pandemi ini bisa diberikan vaksinasi,”tutur Honesti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara News.

“Ini nanti jadi bagian komisi fatwa untuk mendukung program vaksinasi berikutnya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, sebagaimana arahan wapres, untuk proses sertifikasi halal, nantinya akan dibentuk tim bersama yang terdiri atas Bio Farma, kementerian BUMN, BPOM, Komisi Fatwa MUI, LPPOM MUI, BPJPH, serta BUMN Sucofindo dan Surveyor Indonesia.

Baca Juga: Deteksi Covid-19 dalam 80 Detik, UGM Kembangkan Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose

“Nanti juga akan ada audit BPOM ke Beijing untuk melihat proses produksi apakah memenuhi kaidah standar produksi vaksin,”katanya.

Menurutnya, hingga saat ini Indonesia bekerja sama dengan sejumlah produsen vaksin dunia.

Pasalnya, kebutuhan akan vaksin Covid-19 di  Indonesia cukup besar, yakni sebanyak 340 juta dosis pada tahun 2021 untuk 170 juta warga dengan jumlah dua dosis setiap orang.

Maka dari itu, pemerintah mencari akses sebanyak-banyaknya terhadap pasokan Vaksin, agar vaksin tersebut dapat terpenuhi di Indonesia.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Siap Berlakukan Mini Lockdown, Mang Oded: 15 Kelurahan Terpapar Covid-19

“Target kita akan melakukan program vaksinasi lebih kurang terhadap 170 juta orang indonesia untuk memenuhi target herd immunity sesuai standar WHO. Dengan asumsi seorang dapat dua dosis,” ujarnya.

“Artinya kita butuh 340 juta dosis vaksin sehingga kita harus kerja sama dengan beberapa produsen vaksin di dunia,”katanya.

Lanjutnya, karena tidak mungkin satu produsen mampu menyediakan kebutuhan vaksin untuk Indonesia yang cukup besar.

Baca Juga: 200 Mahasiswa Positif Covid-19 di Jakarta, Klaster Perguruan Tinggi Tambah Banyak Total Kasus DKI

Diketahui, Bio Farma sendiri saat ini tengah melakukan kerja sama pengadaan vaksin dengan Sinovac, Tiongkok, yang kini telah memasuki tahap uji klinis ketiga di bandung, Jawa Barat.

Vaksin tersebut akan selesai uji klinis pada januari 2021 mendatang. Jika dinyatakan berhasil, vaksin tersebut akan dimintakan izin penggunaan darurat dari BPOM sehingga program vaksinasi nasional bisa segera dimulai pada akhir januari atau awal februari 2021.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x