64,7 Persen Publik Masih Percaya Presiden Jokowi, Kinerja 9 Menteri Buruk dari Nadiem hingga Terawan

- 5 Oktober 2020, 14:40 WIB
Presiden Jokowi : Jangan Sok-sokan Lockdown, Kira-kira Sindir Siapa ?
Presiden Jokowi : Jangan Sok-sokan Lockdown, Kira-kira Sindir Siapa ? /Setkab/

PR CIREBON - Di tengah ancaman pandemi Covid-19 yang kini menjadi masalah utama, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi ternyata masih cukup tinggi.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center, Dika Moehamad dalam keterangan tertulisnya kepada pers di Jakarta pada Senin 5 Oktober 2020.

Dika menerangkan, bahwa selama setahun kepemimpinan periode kedua Presiden Jokowi, kepuasan publik terhadapnya masih menjulang tinggi hingga mencapai 64,7%.

Baca Juga: Puskesmas Kota Bogor Siap Uji Vaksin, Bima Arya: Pernah Terjangkit, Masih Perlukah Vaksin?

Menurut Dika, kebijakan yang diambil oleh Presiden untuk menangani Covid-19 masih menjadi opsi terbaik.

Sementara itu,  sebanyak 30,6% menyatakan tidak puas atas kepemimpinannya. Masih terus naiknya kurva penambahan kasus positif hingga kesulitan ekonomi akibat dampak PSBB menjadi titik kelemahan Presiden. Sedangkan sisanya, sebanyak  4,7% memilih tidak tahu atau tidak menjawab. 

Di tengah tingginya kepuasan terhadap Presiden, terdapat beberapa catatan yang perlu diberikan kepada para pembantu di kabinet. Setidaknya ada 9 menteri yang dipandang publik kinerjanya paling buruk, dengan penilaian di bawah 1%.

Baca Juga: 4.600 Hektare Lahan Terdampak Kebakaran Hutan di Selandia Baru, Lengkap dengan Puluhan Rumah Hancur

"Termasuk di antara 9 menteri dengan kinerja terburuk adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 0,9%, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo 0,7%, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 0,1%,"tutur Dika, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Dika mencontohkan, peran Terawan yang seharusnya menjadi sentral dalam krisis kesehatan dinilai tidak optimal.

Ia melanjutkan, masuknya Nadiem yang sukses membangun Start-Up berstatus unicorn masih dipertanyakan kinerjanya.

“Publik menilai belum ada gebrakan berarti, terlebih di tengah kegiatan sekolah yang terhenti dan kesulitan masyarakat untuk pembelajaran daring,”ujarnya.

Baca Juga: Beri Amanat HUT TNI ke-75, Presiden Jokowi: Harus Terus Lakukan Transformasi Teknologi

Sedangkan Menteri Kelautan, Edhy Prabowo dikenal karena kontroversinya dengan mengizinkan ekspor lobster dan lembek dalam mengatasi illegal fishing.

Sementara itu, nenteri-menteri lain yang dinilai buruk adalah Menteri Agama Fachrul Razi 0,8%, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 0,5%, Menteri Pariwisata Wishnutama 0,4%, dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah 0,3%.

Lalu ada Menteri Sosial Juliani P Batubara 0,3% dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati 0,2%. Selebihnya masih ada sejumlah nama lain yang hanya dinilai 0,1% dan tidak tahu/tidak menjawab 3,0%.

Baca Juga: Peringati HUT TNI ke-75, Presiden Jokowi: Sinergi Kunci Membangun Kekuatan Pertahanan

Sebaliknya, Dika memaparkan bahwa sejumlah menteri dinilai berkinerja terbaik, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani 25,3%, Menteri BUMN Erick Thohir 18,8%, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno 13,0%.

Menjelang setahun pemerintahannya, masyarakat meminta agar Jokowi melakukan evaluasi kabinet. 72,8% setuju dilakukan reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang kinerjanya buruk. Hanya 22,3% yang tidak setuju, dan 4,9% yang tidak tahu/tidak jawab.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x