Jatim Akhiri September dengan Kasus Aktif Covid-19 Terendah di Pulau Jawa, Hanya Sisa 3.580 Pasien

- 1 Oktober 2020, 14:09 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar /

PR CIREBON - Provinsi Jawa Timur memang masuk dalam daftar sembilan provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia, sehingga Pemerintah Provinsi pun telah mengerahkan berbagai upaya agresif untuk menekan penyebaran Covid-19 tersebut.

Tercatat selama dua minggu terakhir, upaya agresif itu terlihat dengan adanya operasi yustisi, testing PCR dan isolasi yang makin massif.

Hal ini pun diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Operasi Yustisi kepatuhan bermasker yang diikuti dengan testing dan isolasi masif, ternyata membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Baca Juga: Jatim Masif Operasi Yustisi dengan PCR Rutin, Gubernur Khofifah: Ikuti WHO, Pasti Covid-19 Turun

Dengan merujuk data yang dirilisi Kemenkes RI pada akhir September, kasus aktif Covid-19 yang masih dirawat di Jatim merupakan yang terendah dibandingkan provinsi besar lain di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 3.580 pasien.

Kemudian diikuti oleh Jateng sebanyak 4.962 kasus aktif, Jabar 8.075 kasus aktif, dan DKI Jakarta terdapat 12. 106 kasus aktif Covid-19.

Sedangkan untuk testing PCR dalam dua minggu terakhir, juga dilakukan cukup masif yakni 77.953 test, bahkan angka ini sudah mendekati target WHO.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kunjungan Keempat sebagai Relawan Uji Klinis, Desember Vaksin Covid-19 Siap Produksi?

"Alhamdulillah, Operasi Yustisi yang diikuti dengan testing PCR yang terus naik dan isolasi yang lebih agresif dengan jemput bola ini cukup efektif untuk menekan kasus baru Covid-19 di Jawa Timur," ungkap Gubernur Khofifah pada Rabu, 30 September 2020.

Artinya, saat jumlah testing sampel PCR di Jatim terus naik hingga menjadi tertinggi kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Disisi lain, kasus positif Covid-19 yang ditemukan justru menurun.

"Positivity rate kita juga terus konsisten menurun," tegas Khofifah, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Watak Hedonis Makin Terlihat, Ide Buka Bar Holy Wings Bukti DPR Hanya Layani Rakyat saat Pileg

Untuk itu, ia merasa sangat bersyukur dan menghaturkan terima kasih kepada berbagai pihak yang saling membantu Jatim melawan Covid-19.

"Terimakasih kepada tim dari Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya yang telah mengajak masyarakat makin patuh untuk bermasker melalui operasi Yustisi. Terimakasih juga kepada tenaga medis yang terus menerus menyumbangkan kesembuhan yang tinggi di Jawa Timur," ungkapnya.

Dengan demikian, kombinasi Operasi Yustisi dengan testing massif dan treatment yang optimal ini dirasakan menjadi format yang cukup efektif menekan kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Sudah Mulai Disalurkan, Kemendikbud: Syaratnya Dibuat Semudah Mungkin

Karena berdasarkan kurva tren tambahan kasus harian yang dirilis Kemenkes RI, kurva Jawa Timur cenderung melandai daripada kurva DKI, Jawa Tengah dan Jawa Barat masih naik.

Sementara itu, Rate of Transmission (Tingkat Penularan) di Jawa Timur, pun sudah dibawah 1 selama 9 hari, bahkan per hari ini (30 September 2020) menjadi terendah se Indonesia yakni 0,8.

"Apabila ini bisa di pertahankan sampai 14 hari, maka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur menjadi relatif terkendali," pungkas Khofifah dengan penuh optimis.***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x