Makin Berani Bongkar Kejanggalan Data Covid-19 Surabaya, dr Tirta Minta Pemprov Jatim Klarifikasi

- 28 September 2020, 18:20 WIB
DOKTER Tirta Mandira Hudhi.*
DOKTER Tirta Mandira Hudhi.* /instagram/dr.tirta

PR CIREBON - Dokter yang juga bergerak sebagai relawan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi kembali membongkar kegelapan pandemi yang membuat heboh publik, terkait kejanggalan data Covid-19 Surabaya.

Tepatnya, kali ini ia lantang menyatakan sejumlah bukti bahwa pandemi Covid-19 telah ditunggangi oleh kepentingan politik antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Bahkan, ia berani mengklaim bukti yang didapatkan itu langsung berasal dari staf humas Pemkot Surabaya bernama Tito Adam, bahwa Pemprov Jatim telah mengubah data terkait Covid-19 milik Pemkot Surabaya. 

Untuk itu, dr Tirta meminta Pemprov Jatim segera melakukan klarifikasi terkait bukti temuannya itu, bahkan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun ikut terbawa dalam polemik politik akibat Covid-19.

Baca Juga: Warga Indonesia Selalu 'Kagetan' saat Isu Tsunami Muncul, BMKG: Kurang Literasi Buat Salah Paham

"Ayo Pemprov Jatim klarifikasi, ini data saya dapatkan dari saudara Tito Adam, staf humas Pemkot Surabaya, Bu Risma memilih untuk diam mengakhiri drama tersebut dan akhirnya menggunakan anggarannya sendiri untuk swab gratis," ungkapnya dalam siaran langsung instagram miliknya, seperti dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Senin, 28 September 2020. 

Lebih lanjut, ia menguraikan data yang dimaksud, disebutkan sebagai data penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Jawa Timur terkait penggunaan masker selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih rendah.

 

Tak lupa, ia menyebut penelitian itu disusun langsung oleh beberapa pihak, yakni Pemkot Surabaya, Persakmi dan Ikatan Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya selama 19-23 Mei 2020 dengan subjek wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Hanya Orang Bodoh yang Takut PKI Eksis Lagi, Demokrat: Biarkan yang Sudah Mati, Awasi Ancaman Nyata

"Lalu di bulan Juni datanya sama, tapi diubah (oleh Pemprov Jatim) tanggal lokasinya beda, terus di-serahin ke pak Presiden, pak presiden marah ke bu Risma, ini awal mulanya Bu Risma dihujat, edan gak bro, pak Jokowi tu gak tau apa-apa loh, cuma dateng mau survei kenapa dikasih data seperti itu," jelasnya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x