Terbongkar Keanehan Rapid Test dari Mahal hingga Murah, dr Tirta Ungkap Tujuh Bukti Bisnis Covid-19

- 24 September 2020, 20:16 WIB
dr Tirta
dr Tirta /Indozone.id

PR CIREBON - Dokter yang juga relawan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi mengaku resah dengan kondisi pandemi Covid-19, tepatnya ia merasa keanehan dari tes rapid yang begitu bergaung diharuskan semua kalangan.

Relawan Covid-19 yang akrab disapa dr Tirta mengungkapkan, ada tujuh hal yang membuatnya tidak bisa tidur dan akhirnya dituliskan dalam akun Instagramnya pada Rabu, 23 September 2020 dini hari.

“Enggak bisa tidur, gatal buat nulis, toh pagi nanti saya masih rapat relawan. Ayok. Kita bahas masalah demi masalah yang mengganjal di mata saya. 7 bulan sudah info lumayan dan lengkaplah. Rapid Test : Bisnis/gimmick/solusi? Silahkan anda nilai sendiri,” ungkap dr. Tirta memulai tulisannya, seperti dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Diam-diam KAMI Disindir, Luhut: Jangan Paling Pahlawan, Kumpul Ramai Bisa Kena Covid-19 dan Mati!

Hal pertama yang dibahas adalah adanya statement “alat test Covid” yang muncul pada Maret 2020, menyebutkan rapid test berbasis serology, sebenernya itu screening test yang tidak bisa dijadikan patokan hasil infeksi Covid-19.

Kemudian berikut, dr Tirta merujuk pada Persatuan Dokter Lab yang tidak merekomendasikan rapid, karena harusnya perbanyak PCR Swab Test agar bisa cepat.

“(Ketiga), rapid test tiba-tiba dibuat sebagai syarat semua kerjaan, administrasi, transportasi dkk. Tapi warga disuruh bayar sendiri? Logis? Rapid test serology disamain kayak SKCK bung!,” tegasnya.

Lebih lanjutnya pada poin keempat, dr Tirta menyoroti harga rapid test pada Mei 2020 yang berada di angka Rp300-400 ribu, tetapi kini tiba-tiba hanya di kisaran Rp100-150 ribu doang.

Baca Juga: Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Jika Provinsi Papua Mekar Maka Aceh Mekar Juga

“Kok iso? Lha kalau sekarang bisa murah? Sekarang bisa murah? Terus dulu-dulu mahal, itu gimana? Berarti harga modal sejatinya rendah, tapi karena enggak ada batasan harga eceran tertinggi, jadinya mahal. Jujur aja, pure ini bisnis! Ada ceruk laba yang diambil di sini! Ayok, pembelian rapid harus diaduit! Berani enggak?,” jelasnya penuh emosi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x