PR CIREBON - Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia dan dunia sedang dilanda ketidaktentuan, namun para investor untuk berinvestasi di Jawa Barat ternyata masih cukup tinggi. Bahkan, Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak diminati investor, unggul jauh dari Jawa Timur dan DKI Jakarta
Terbukti bahwa hingga saat ini sudah ada sekitar 8.000 permohonan izin untuk investasi yang diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Noneng Komara, selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, dalam acara The 3rd Indonesia Investment Day yang digelar secara daring, pada Selasa 29 September 2020 kemarin.
Baca Juga: Pertanyakan Logika Gatot Nurmantyo Soal PKI, Usman: Jangan Tuding Sana-sini, Gus Dur Pun Dibawa
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Warta Ekonomi, Noneng menerangkan bahwa 8.000 pemohon itu yang melalui Pemprov Jabar, belum lagi pemohon yang mungkin masih ada di level kabupaten atau kota. Mungkin jumlahnya akan lebih banyak lagi.
Menurutnya, permohonan investasi di Jawa Barat tersebut lebih banyak datang dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Hal itu terlihat dari adanya persentase kenaikan PMDN di Jawa Barat selama semester I 2020 sebesar 20%. Berbeda dengan permohonan penanaman modal asing (PMA) yang turun 30%.
Investasi di Jawa Barat pada semester I, lanjutnya, terbantu oleh PMDN di tengah turunnya investasi PMA. Alhasil, secara total, penurunan investasi di Jabar secara tahunan hanya sekitar 15%. Atas capaian tersebut, realisasi investasi di Jabar menempati posisi pertama secara nasional.
Baca Juga: Pemerintah Larang Penggunaan Masker Scuba, PDIP: Pengrajin Terdampak akan Makin Terpuruk
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal, merinci empat lokasi yang menjadi tujuan investasi sepanjang semester I 2020.