KM Dewi Jaya II Tenggelam di Perairan Selayar, 22 Kru Masih Hilang

- 13 Maret 2024, 11:23 WIB
Warga membantu evakuasi beberapa kru KM Dewi Jaya II yang selamat setelah terombang ambing di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa ./Antaranews
Warga membantu evakuasi beberapa kru KM Dewi Jaya II yang selamat setelah terombang ambing di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa ./Antaranews /

SABACIREBON - Mengarungi ombak lautan bagi sementara pihak menjadi sebuah perjalanan yang penuh tantangan. Namun tidak sedikit ini sebagai sebuah perjalanan berbahaya.

Jika lautan dalam keadaan brsahabat, tenang dan tanpa ombak besar tntu perjalanan menggunakan kapal laut itu menjadi sebuah kenangan serba mengesankan.

Namun jika tiba-tiba sucara berubah, angin atau badai dan hujan mulai turun maka itu pertanda perjalanan lautan akan mengalami masalah

Baca Juga: Bayar Utang dengan Bacokan, SR Kini Diburu

Akibat masalah itu menimpa kapal motor (KM) Dewi Jaya II yang hilang di perairan laut  sejak Selasa kemarin.Tim kantor pencarian dan pertolongan (SAR) Makassar, Sulawesi Selatan kini sedang mencari 22 orang kru kapal tersebut..

Sebanyak  22 orang kru tersebut dinyatakan hilang setelah kapal yang mereka kendarai untuk menangkap ikan terbalik dihantam angin dan gelombang tinggi di wilayah Perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Pencarian para korban itu akan dilakukan pagi ini,” kata Humas Kantor SAR Makassar Ade Hamsidar dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Gregoria Lolos ke 16 besar All England 2024, Menang Revans atas Yeo

Kondisi cuaca menjadi salah satu penentu kelancaran proses pencarian korban mengingat dalam beberapa hari sebelumnya Perairan Selayar diterpa cuaca buruk.

Untuk itu, ia menyebutkan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dengan harapan kondisi cuaca cerah dan kondusif sehingga mempermudah proses pencarian para korban.

“Tim di lapangan berusaha melakukan yang terbaik,” ujarnya.

Berdasarkan laporan tim Basarnas sebelumnya diketahui KM Dewi Jaya II merupakan kapal penangkap ikan yang mengangkut sebanyak 35 orang kru kapal.

Baca Juga: Empat Ganda Indonesia Lolos ke-16 Besar Turnamen Bulutangkis Orleans Master 2024

Kapal tersebut berangkat berlayar dari Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara dengan tujuan perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (3/3) pagi.

Namun, di tengah pelayaran atau tepatnya pada Sabtu (9/3) dini hari terjadi gelombang tinggi, sehingga mengakibatkan kapal terbalik yang diduga masuk daerah Perairan Kepulauan Selayar.

Peristiwa tragis tersebut terungkap setelah ada nelayan dan warga yang melaporkan ke petugas piket Basarnas mereka menemukan sebanyak 13 orang terdampar di perairan pada Selasa (12/3) pagi, di mana 11 orang di antaranya selamat dan dua lainnya ditemukan meninggal dunia di Pulau Jampea dan di Pulau Kayuadi Taka Bonerate.

Baca Juga: Berikut Ini Empat Fase yang Akan Terjadi dan Dirasakan Tubuh Selama Berpuasa

Dalam laporan itu disebutkan salah satu orang korban selamat merupakan kapten kapal bernama Sun Hen (51).

Para korban yang ditemukan tersebut sudah mendapatkan perawatan medis ke puskesmas desa setempat dengan pengawasan dari personel Basarnas Pos SAR Selayar dan Kepolisian Sektor Taka Bonerate.

Untuk kru kapal yang lain dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.***

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x