Jaga Jas Merah, Rumah Ibunda Bung Karno Bakal Dipugar Menyerupai Aslinya

- 21 September 2020, 13:00 WIB
Rumah Kelahiran Presiden Pertama Ir. Soekarno
Rumah Kelahiran Presiden Pertama Ir. Soekarno /

PR CIREBON - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali menunjukkan minat menjaga jas merah (baca: jangan lupakan sejarah) ala Presiden ke-1 RI, Soekarno. Terbukti, mereka sedang menggarap restorasi atau pemugaran rumah ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben di Bale Agung, dengan permintaan dibuat secara detil dan menyerupai aslinya.

Detil yang menyerupai aslinya ini harus ada, baik dari segi bahan yang akan digunakan, sturuktur bangunan, hingga proses penggerjaannya harus detil, sehingga keaslian dari bangunan awal dapat terlihat dengan jelas.

”Tidak ada target. Tetapi saya memberikan arahan agar mendekati bentuk bangunan aslinya. Itu aja,” ungkap Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat ditemui usai peletakan batu pertama restorasi pembangunan rumah Nyoman Rai Srimben di Buleleng, pada Minggu, 20 September 2020.

Baca Juga: PDIP Lawan Arus Minta Pilkada Tetap Digelar, Hasto: Kepala Daerah saat Pandemi Tak Bisa Diisi Plt

Lebih lanjut, Agus Suradnyana menjelaskan bahwa kegiatan restorasi ini merupakan awal dari pembangunan.

Sedangkan diskusi lanjutan akan terus dilakukan dengan keluarga besar Bale Agung (Keluarga Nyoman Rai Srimben) untuk menggali lebih dalam seperti apa kondisi lingkungan dan bangunan di jaman dahulu.

Adapun hal utamanya adalah areal rumah Nyoman Rai Srimben untuk dibuat semirip mungkin melalui dokumen-dokumen yang masih tersimpan.

"Kita coba lihat-lihat lagi foto-foto lama. Lingkungannya seperti apa. Kita berupaya lingkungannya dikembalikan,” jelas Agus, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Rumah Sakit Menjadi Target Serangan Cybercrime, Seorang Pasien Dinyatakan Meninggal Dunia

Apabila ada bangunan yang harus dipindahkan pada pengembalian lingkungan di sekitaran rumah Nyoman Rai Srimben ini, pihaknya akan mendiskusikan dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng

Ini bertujuan agar bangunan yang akan dipindahkan diperhitungkan pembangunannya, seperti berapa nilainya dan dimana posisinya, hingga pada akhirnya, tujuan akan tercapai, dimana lingkungan pada rumah Nyoman Rai Srimben ini menyerupai bentuk aslinya.

"Jangan setengah-setengah kalau kita mau jadikan ini sebuah cagar budaya,” tegas Agus Suradnyana.

Baca Juga: Masuki Puncak Gelombang Kedua Covid-19, Inggris Perketat Aturan Isolasi dan Denda Warga Tak Patuh

Sementara Itu, perwakilan dari dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali, Giri Prayoga menyebut restorasi rumah Nyoman Rai Srimben akan terus didiskusikan dengan Bupati Buleleng melalui Disbud Buleleng dan pihak keluarga besar Bale Agung Singaraja.

“Sesuai dengan keinginan Bapak Bupati, beliau ingin benar-benar detil restorasinya,” ungkapnya.

Artinya, restorasi ini tidak ada kegiatan penggalian terhadap dasar bangunan, tapi sudah diperkirakan akan ada sedikit kenaikan sisi bangunan sekitar 10-15 sentimeter karena dari sisi tangga yang paling bawah kelihatan sangat pendek dikarenakan adanya penimbunan dasar bangunan.

”Ada kenaikan sedikit, karena memang mengembalikan ke aslinya,” ucap Giri Prayoga.

Baca Juga: Amati Cuitan Mahfud MD dan Presiden PKS, Rocky Gerung: Khasnya Memang Mirip Cacing Kepanasan

Dengan demikian, Giri memastikan target restorasi rumah ibunda Soekarno dapat selesai pada awal Desember tahun ini.

“Target tuntas tentu saja di awal Desember 2020. Ini harus selesai tepat waktu,” pungkas Giri.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah