Preman Dikerahkan untuk Jaga Protokol Kesehatan, Anggota DPR: Jangan Sampai Terjadi, Rawan Sekali

- 15 September 2020, 19:31 WIB
Siap-siap, Preman Prasar Akan Direkrut Wakapolri untuk Jaga Protokol Kesehatan saat Pandemi
Siap-siap, Preman Prasar Akan Direkrut Wakapolri untuk Jaga Protokol Kesehatan saat Pandemi /

PR CIREBON - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Aboe Bakar Alhabsyi berharap rencana pengerahan para preman pasar dalam upaya pendisiplinan warga soal protokol kesehatan Covid-19 tidak pernah terealisasi.

"Saya harap hal itu tidak terjadi, karena sangat rawan sekali memberikan kewenangan kepada para preman pasar," kata Habib Aboebakar sapaan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu, melalui keterangan tertulisnya, Selasa.

Apalagi, menurut Habib Aboebakar, jika yang memberikan kewenangan adalah aparat penegak hukum.

Baca Juga: Imam Masjid Dibacok hingga Syekh Ali Jaber Ditusuk, PA 212 Serukan Kewaspadaan Lawan Pembenci Islam

"Seolah-olah apa yang dikerjakan (preman pasar), akan menggantikan fungsi penegakan hukum, ini bisa repot," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Habib Aboebakar mengingatkan, pendisiplinan protokol kesehatan Covid-19 merupakan bagian perintah Presiden kepada Kapolri.

Perintah itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Baca Juga: Ditekan Aktivis Hak Asasi Manusia, Amerika Serikat Umumkan akan Membatasi Impor Produk dari Xinjiang

Lebih lanjut Habib Aboebakar mengatakan, terdapat delegasi kewenangan yang diberikan Presiden kepada Kapolri secara langsung untuk mengefektifkan upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

"Jika selanjutnya perintah Presiden ini kemudian dilimpahkan kepada preman pasar, tentunya akan mengundang tanya untuk masyarakat. Ada apa dengan satuan Kepolisian kita sendiri?" katanya.

Karena itu, Habib Aboebakar memperingatkan, jangan sampai kemudian publik menilai Kepolisian sudah angkat tangan dan tidak mampu lagi menjalankan perintah presiden tersebut sampai merekrut preman pasar untuk menggantikan tugas yang telah diberikan.

Baca Juga: Imbas Negatif PSBB Total Nyata Terasa, Pengendara Ojek Online Sudah Merugi hingga Sepi Penumpang

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono selaku Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan kalau aparat akan menggandeng preman pasar untuk mengawasi warga dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker.

Pelibatan para preman dimaksudkan untuk menggiatkan pencegahan munculnya kluster pasar.

"Di situ kan ada jeger-jegernya di pasar, kita jadikan penegak disiplin, tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Kamis, 10 September 2020 lalu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x