Anies Sebut Rumah Sakit Tak Mampu Tampung Pasien Covid-19, Airlangga Bantah Tegas: Sama Sekali Tidak

- 13 September 2020, 16:37 WIB
Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional /ekon.go.id

PR CIREBON - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kembali menyampaikan fasilitas kesehatan dan daya tampung rumah sakit di Indonesia termasuk DKI Jakarta akan terus ditingkatkan kapasitasnya.

Hal ini terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin hari semakin bertambah.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19, meminta semua pihak untuk tak mengatakan kapasitas rumah sakit tidak mampu menampung pasien Covid-19.

Baca Juga: Resmi! Anies Baswedan Beberkan Peraturan Selama PSBB Total, Kerumunan Maksimal 5 Orang

"Jadi, jangan sampai mengatakan sistem kesehatan kita tidak mampu. Itu sama sekali tidak," kata Airlangga dalam program “Crosscheck From Home bertajuk 'Anies Rem Darurat, Ekonomi Tercekat?'” secara virtual, Minggu 13 September 2020, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi partner sindikasi konten Viva dalam artikel berjudul Omongan Anies Dibantah Mentah-Mentah, Airlangga: Sama Sekali Gak Benar!

Airlangga menekankan, fokus utama pemerintah jelas untuk memastikan bahwa sektor kesehatan Indonesia tetap kuat.

Hal itu bertujuan untuk menghadapi peningkatan jumlah pasien Covid-19. Tidak hanya di Jakarta, bahkan daerah-daerah lain.

Baca Juga: PSBB Total Tuai Polemik Beda Pendapat, Fahri Hamzah: Wahai Para Menteri, Jangan Bantah Gubernur DKI

"Karena pemerintah siapkan dana di sektor kesehatan Rp78 triliun. Itu langsung tersedia dan setiap saat bisa di-deploy dan seluruh rumah sakit di Jakarta siap dan Wisma Atlet sudah kita tingkatkan kapasitasnya," jelas dia.

Kemudian, ia melanjutkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jakarta juga mencapai 75,2 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari tingkat nasional yang hanya 71,4 persen.

Adapun fatality rate atau tingkat kematiannya hanya sebesar 2,7 persen. Data ini lebih rendah dari tingkat nasional yang sebesar 4 persen.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Viva


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x