Pertamina dan Garuda Ukir Sejarah Melayang dengan Bioavtur

- 14 November 2023, 14:01 WIB
Pertamina dan Garuda siapkan Bioavtur sebagai baham bakar ramah lingkungan sekaligus untuk dikonsumsi pesawat terbang./Indonesia.go.id
Pertamina dan Garuda siapkan Bioavtur sebagai baham bakar ramah lingkungan sekaligus untuk dikonsumsi pesawat terbang./Indonesia.go.id /

“Kita berhasil gunakan biofuel untuk penerbangan komersial. Ini bentuk keseriusan kami. Kami berharap Garuda Indonesia dipersepsikan sebagai perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan dan masa depan anak cucu kita,” jelas Irfan dalam sambutannya pada acara ceremonial flight tersebut.

Baca Juga: Percepat Bauran Energi Baru Terbarukan, PLTS IKN dan Cirata, Bukti Komitmen Energi Bersih.

Dalam rangka pengembangan bahan bakar yang berkelanjutan di industri penerbangan, isu itu telah lama berkembang. Beberapa maskapai penerbangan global kini juga tengah mengejar NZE di industri tersebut.

Bahkan, asosiasi maskapai penerbangan internasional (IATA) telah menetapkan elemen penting di industri bagi pengurangan zat karbon sebagai upaya industri itu selalu peduli terhadap keselamatan lingkungan.

Dalam konteks pengembangan bioavtur di Indonesia, Pertamina memulai inisiasi sustainable aviation fuel (SAF) sejak 2010 melalui Research & Technology Innovation Pertamina, dengan melakukan riset pengembangan produk dan katalis.

Baca Juga: Mudahnya Peroleh Izin Perseroan Perorangan, Dorong Wirausaha Baru

Pada 2021, PT Kilang Pertamina Internasional berhasil memproduksi SAF J2.4 di Refinery Unit IV Cilacap dengan teknologi co-processing dari bahan baku refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO), atau minyak inti sawit yang telah mengalami proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas, dan bau dengan kapasitas 1.350 kilo liter (KL) per hari.

Melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait, produk SAF tersebut kemudian melalui serangkaian uji coba pada mesin pesawat dan unit pesawat. Rangkaian pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground runflight test pada pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia.

Dalam pengujian selanjutnya, produk SAF itu juga diujicobakan ke pesawat komersial milik Garuda Indonesia pada 4 Oktober 2023 pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia dan terakhir terhadap pesawat Boeing PK GFX Seri 727-800.

Baca Juga: SMA Labschool Jakarta: Angkatan Penggerak melalui Studi Lapangan 2023

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah