Geram Deklarator KAMI Cuitkan Pelecehan Seksual, PSI: Menyelamatkan Bangsa kok Ga Hargai Perempuan

- 7 September 2020, 09:34 WIB
KETUA DPP PSI Tsamara Amany.*/PSI.ID
KETUA DPP PSI Tsamara Amany.*/PSI.ID /

PR CIREBON - Beredar isu akhir pekan lalu yang menggegerkan dunia maya soal dua politisi asyik berbalas cuitan berbicara urusan paha Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Semua isu ini berasal dari cuitan politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana nampak mengomentari aktivitas lari pagi Saraswati.

"Paha calon Wali Kota Tangsel itu mulus banget," cuit Panca di akun Twitternya, @panca66 pada Jumat, 04 September 2020.

Baca Juga: Curhat Susah Jaga Keutuhan PDIP, Megawati Heran Tanda Tangan Dipalsukan Demi Usung Puti di Surabaya

Tak lama berselang, cuitan Panca itu segera disamber deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Said Didu.

"Huzzz. No pict hoax (tidak ada gambar, berarti hoaks)," cuit eks Sesmen BUMN itu di akun @msaid_didu.

Sebagai informasi, Saraswati yang merupakan Keponakan Menhan Prabowo Subianto ini memang terlihat lari pagi bersama Komunitas Selari di Bintaro, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Singkirkan Merah PDIP, Mulyadi-Ali Mukhni Daftar Pilkada Sumbar dengan Kemeja Biru PAN dan Demokrat

Untuk itu, ia memajang foto-fotonya saat lari di akun Twitter @RahayuSaraswati, lengkap dengan sebuah video berdurasi 39 detik yang menunjukkan Saraswati lari pagi dengan memakai kaos hitam dipadukan hotpants ungu dan topi.

Tertulis dalam keterangan di video tersebut, Saras biasa berlari hingga 6 kilometer setiap pagi, kemudian dilanjut berjalan, sehingga total jarak tempuhnya mencapai 7 kilometer.

"Mens sana in corpore sano (pikiran yang sehat ada dalam tubuh yang sehat)," demikian bunyi kutipan berbahasa latin dalam video tersebut.

Baca Juga: Lawan Bobby-Aulia di Pilkada Medan, Akhyar Nasution Mantap Wakafkan Diri Jadi Pelayan Masyarakat

Hanya saja, mengetahui cuitan Panca dan Didu menarik perhatian Ketua DPP Bidang Eksternal PSI, Tsamara Amany yang merasa geram dengan cuitan bernada pelecehan seksual tersebut.

Dengan gamblang, Tsamara menyindir Said Didu sebagai tokoh KAMI yang ingin menyelamatkan bangsa tapi tidak bisa menghargai kaum perempuan, sangat Ironis.

"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bang, menghargai perempuan saja tidak bisa. Alih-alih menilai/mengkritik @RahayuSaraswati dari track record dan kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan," cuitnya bernada cercaan dalam akun @TsamaraDKI sambil menyertakan unggahan foto tangkapan layar cuitan Panca dan Didu.

Baca Juga: Masih Banyak Diabaikan, Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Harus Isolasi Mandiri demi Cegah Happy Hypoxia

Lebih lanjutt, Tsamara menganggap kedua orang ini bermasalah yang mengindikasikan cuitan sengaja untuk menjatuhkan elektabilitas, mengingat Saraswati tengah ikut kontestasi Pilkada Kota Tangsel.

Bahkan, bila ingin mengkritik, maka sebaiknya fokus di kinerja dan justru membahas tubuh Saraswati.

"Susah sekali perempuan menunjukkan bahwa mereka bisa dinilai atau dikritik berdasarkan kompetensi mereka. Selalu saja fokus ke hal-hal personal, dan ketubuhannya," ungkap Tsamara.

Baca Juga: Masih Banyak Diabaikan, Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Harus Isolasi Mandiri demi Cegah Happy Hypoxia

Artinya, kekesalan Tsamara berujung tantangan kepada siapapun yang menganggap gambar yang dia unggah itu editan, tetap semua itu pelecehan seksual terhadap perempuan.

"Saya enggak peduli siapa orangnya. Yang saya tahu, pesan yang ada di sini salah 100 persen, dan jelas pelecehan seksual terhadap perempuan," pungkas Tsamara.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x