AHY Sebut Dinasti Politik Harus Hati-hati karena Penentuan Kemenangan Ada Di Tangan Masyarakat

- 30 Agustus 2020, 10:33 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)./* nett
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)./* nett /

PR CIREBON - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta bicara dinasti politik dengan hati-hati, apalagi sistem yang dianut Indonesia bukan kerajaan yang diturunkan dari orangtua ke anaknya.

"Indonesia negara yang demokratis. Ada kompetisi baik di nasional maupun daerah dalam hal untuk memilih dan dipilih," ungkap anak sulung dari Presiden Ke-6 RI, belum lama ini.

Lebih lanjut, AHY mencontohkan kasus Pilkada Solo dan Medan yang sering disebut-sebut sebagai dinasti politik, ternyata juga ditemukan di kota atau kabupaten lain.

Artinya, seorang ayah, atau ibu yang digantikan anaknya menjadi kepala daerah, bahkan seorang suami dapat digantikan istrinya.

Baca Juga: Soal Calon Boneka di Pilkada Solo, Pengamat: Tipu Rakyat dan Ingkari Nilai Demokrasi Demi Legitimasi

"Demokrat mengikuti pilkada di 250 daerah dari 270. Saya lihat cermat, dinasti politik tidak juga," jelas AHY lugas, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Adapun pendapat AHY didasarkan pada fakta lapangan bahwa kompetisi dijalankan dengan baik, fair, tidak ada kekuasaan yang digunakan untuk memenangkan kandidat, bahkan cenderung dikembalikan saja ke masyarakat.

"Apakah setuju dengan calon tersebut, asal fair, tidak ada kekuasaan tertentu untuk memenangkan kandidat tertentu," papar AHY.

Baca Juga: Erick Thohir Ada Saran dari DPD Soal Pemulihan Ekonomi Nasional, Belajar dari Dana Otsus Aceh

Sedangkan, AHY mengakui Demokrat tidak memiliki kursi untuk Solo yang tidak bisa menjadi partai pengusung, tetapi di Medan, mereka punya dan optimis mengusung Akhyar Nasution.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x