Network
PR CIREBON - Kerugian yang amat besar dirasakan PT Pertamina, segera mendapat perhatian Komisi VII DPR yang akan memanggil khusus jajaran petinggi Pertamina, termasuk Komisaris Utamanya, Basuki Tjahaja Purnama.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Ramson Siagian yang akan mengagendakan pemanggilan para petinggi Pertamina untuk membicarakan kerugian perusahaan minyak negara pada semester I-2020 yang mencapai Rp11,33 triliun.
"Senin besok (31/8) kita panggil Pertamina, bahas kerugian ini," ungkapnya di Kompleks Parlemen, Jakarta seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Nyawa Presiden Jokowi Sempat Terancam saat Pimpin Upacara HUT RI ke-75 ?
Sebagai informasi, Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menyampaikan bahwa ada tiga faktor penyebab meruginya Pertamina pada semester awal tahun ini.
Pertama, mulai dari adanya penurunan permintaan pasar, diikuti nilai tukar rupiah menjadi faktor kedua.
Apalagi, ini dapat terlihat dalam laporan keuangan secara fundamental yang merujuk pada pembukuan nilai mata uang dolar Amerika Serikat
Baca Juga: Menko PMK Sindir Rokok Pelaku Ketidakadilan Pembangunan RI, Muhadjir: Hanya Untungkan Kelompok Kecil
“Yang ketiga ini terkait dengan crude. Dengan melemahnya crude price di second quarter menyentuh angka 19 sampai 20 dolar AS perbarel. Dibandingkan posisi Desember 2019 63 dolar AS perbarel kita sangat terdampak sekali pada margin hulu. Padahal margin hulu penyumbang atau kontributor ebitda terbesar 80 persen,” demikian penjelasan Emma pada Rabu, 26 Agustus 2020 kemarin.***
