PR CIREBON - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Jimly Asshiddiqie, mengungkapkan banyak partai politik yang muncul pada perjalanan reformasi pada akhirnya terjebak pada oligarki dan Dinasti Politik.
"Ada problem internal di dalam partai-partai, partai yang lahir di era reformasi," kata Jimly, Minggu, 23 Agustus 2020 malam.
Jimly memaparkan, reformasi merupakan upaya untuk membalikkan keadaan yang kecendurungan negatif agar kembali baik, seperti Orde Lama dikoreksi Orde Baru, lalu Orde Batru dikoreksi Reformasi setelah 32 tahun berjalan.
Baca Juga: Kim Hye Yoon Dikonfirmasi Beradu Peran dengan Jisoo BLACKPINK dalam Drama 'Snowdrop'
Memasuki perjalanan reformasi, Jimly berpendapat banyak muncul partai-partai yang mengusung 'democracy of law', tetapi dalam praktiknya justru berbeda.
Diberitakan Warta Ekonomi dalam artikel berjudul "Kenapa Pasca Reformasi Dinasti Politik Makin Kuat?", menurutnya, kebanyakan partai yang masih saja dipimpin oleh tokoh-tokoh tua sehingga mengalami gerontokrasi.
Jimly mengkhawatirkan, kecenderungan pergantian kepemimpinan di parpol akan semakin panjang.
Baca Juga: Sempat Dipuji Berhasil Kendalikan Pandemi, Korea Selatan Catat Kasus Covid-19 Tertinggi Sejak Maret
Meski banyak tokoh muda yang saat ini ditunjuk menjadi menteri, pada dasarnya parpol yang dipimpin golongan tua yang menentukan karena mereka merupakan petugas partai.