Network
PR CIREBON - Korea Selatan kembali mencatat angka penambahan kasus Covid-19 tertinggi sejak Maret, pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Padahal sebelumnya, Korea Selatan sempat dipuji berhasil mengendalikan virus corona di negaranya hingga nol kasus, sebelum akhirnya kasus positif Covid-19 meledak saat klaster kelab malam terdeteksi.
Namun, penambahan kasus yang terjadi pada saat ini merupakan penularan yang terjadi pada klaster jemaah gereja di Ibu Kota Seoul yang menghadiri aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Bobby Nasution Terjang Pandemi, Siap Kampanye Daring dengan Target Milenial Medan
Dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) hingga saat ini Korea Selatan mencatatkan total 17.399 kasus positif Covid-19 dengan 309 kematian.
Dengan penambahan signifikan itu, pemerintah menerapkan aturan pembatasan sosial tingkat dua di sejumlah wilayah di luar Seoul, melarang pertemuan gereja secara langsung, serta menutup kelab malam, layanan bufet, dan warung internet.
Baca Juga: Curigai Klaim Awal Kejagung Punya Data Cadangan, Pakar: KPK dan Polri Waspada, Bisa Ikut Terbakar
Bahkan pada akhirnya akan menerapkan kembali aturan pembatasan sosial tingkat tiga, yakni pembatasan sosial paling ketat, yaitu sekolah dan kegiatan bisnis terpaksa harus ditutup, jika penambahan kasus tidak kunjung menurun.
Beberapa aktor korea pun ada yang dinyatakan positif terpapar Covid-19, membuat beberapa produksi drama harus dihentikan untuk mencegah klaster baru dari virus corona jenis baru tersebut.
