Kemunduran Indonesia saat Sudah 75 Tahun Merdeka, Mantan Menteri Tawarkan Roadmap RI Maju Berdaulat

- 16 Agustus 2020, 20:19 WIB
Tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta
Tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta //freepik.com

PR CIREBON - Menjelang 75 tahun Indonesia merdeka, ternyata belum banyak mengubah wajah Indonesia yang masih sebagai negara berpendapatan menengah bawah dengan kapasitas IPTEK kelas-3.

Hal ini disampaikan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS saat mengisi webinar FGD Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa Menimbang 75 tahun Kemerdekaan RI: Antara Idealitas dan Realitas pada Sabtu, 15 Agustus 2020.

"Alias, belum menjadi negara maju, adil-makmur, dan berdaulat (Cita-Cita Kemerdekaan RI)," ungkap Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS.

Baca Juga: Kontroversi Salib pada Logo HUT RI ke-75 Terjawab, Kemenhan Rincikan Makna Garis Merah Putih

Lebih lanjut, Rokhmin menguraikan sejumlah permasalahan dan tantangan pembangunan Indonesia. Mulai dari pertumbuhan ekonomi kurang dari 7% per tahun; pengangguran dan kemiskinan: nelayan salah satu kantong kemiskinan; kesenjangan sosek terburuk keempat di dunia; dan disparitas pembangunan antarwilayah: desa vs kota; Jawa vs Luar Jawa.

Selain itu, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan era Megawati Soekarnoputri masih menyebutkan deretan masalah lain, seperti defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan; deindustrialisasi; kedaulatan pangan rendah, gizi buruk dan stunting growth; daya saing dan IPM rendah; serta kerusakan lingkungan dan sumber daya alam (SDA).

"Saat ini, jumlah penduduk miskin 25,6 juta jiwa dan penduduk rentan miskin 69 juta jiwa, total 94,6 juta jiwa," jelas Rokhmin, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Ironis, Kasus Dugaan Human Trafficking ABK WNI di Italia Baru Diproses Jelang HUT RI ke-75

Kemudian berikutnya, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) itu menyebutkan ada sejumlah penyebab kemunduran bangsa Indonesia.

Mulai dari belum punya konsep (Roadmap dan Blueprint) pembangunan bangsa yang tepat dan benar serta dilaksanakan secara berkesinambungan; dan sebagian besar persyaratan menjadi bangsa maju, adil-makmur, dan berdaulat belum terpenuhi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x