Dokter Tirta Berasa Simalakama, Ngaku Sedih Jerinx SID Ditahan Tapi Pusing Bantu Damaikan IDI

- 13 Agustus 2020, 16:00 WIB
DOKTER Tirta Hudhi Mandira.*
DOKTER Tirta Hudhi Mandira.* /Instagram/dr.tirta

PR CIREBON - Posisi dokter Tirta berasa memakan buah simalakama dalam menyikapi kasus ujaran kebencian (hate speech) yang membuat drummer Superman Is Dead (SID) Jerinx resmi ditahan kepolisian Polda Bali pada Rabu, 12 Agustus 2020.

Dalam unggahan instagramnya, Dokter Tirta ikut mengaku sedih soal status tersangka Jerinx SID yang memang merupakan kawan berdiskusi dan berbagi bantuan sosial selama di Bali.

"Ok saya jelasin ya, selama di Bali, saya selalu berdiskusi dengan @jrxsid dan @ncdpapl , bahkan today harusnya bagi-bagi makanan bareng. Dibilang sedih ya sedih, soalnya kan Jerinx kawan," ungkap dokter Tirta, seperti yang dilihat PikiranRakyat-Cirebon.com pada Kamis, 13 Agustus 2020.

Baca Juga: Bongkar Keburukan Menkes AS, Tiongkok: Nyawa Penduduknya Tak Berharga dengan Keuntungan Politik

Bahkan, ia mengakui sudah tahu status tersangka Jerinx sejak Senin, 10 Agustus 2020, tetapi momen pertemuannya dengan lelaki asal Bali itu tidak dibagikan di media sosial.

"Saya sudah tahu Jerink dipanggil as tersangka sejak Senin, sehingga saya nggak bisa menemui karena dia sendiri yang takut di framming media," jelas dokter Tirta.

Pada akhirnya, mereka sepakat bertemu setelah ribut masalah konspirasi virus corona di Instagram.

Baca Juga: Layani Keluhan 76 Juta Pelanggan Tiap Detik, PLN: Kami Lapang Dada, Sedikit Perusahaan Sebesar Itu

"Kenapa saya nggak upload? Karena jika saya update, rumah Jerinx akan di samperin media mulu. Kan ngga elok bro. Kesannya gimana gitu. Akhirnya discuss dengan @gendovara , yang membawa pesan dari Jerinx. Fyi, Jerinx dan Nora (istrinya) menyambut saya di Bali kok. Sante aja," tambah dokter Tirta.

Hanya saja, dia pun tidak bisa membantu banyak atas kasus yang menimpa Jerinx SID tersebut karena gelar dokter tak bisa mengabaikan perasaan kawan-kawan IDI, sehingga ini jelas membuatnya merasa pusing sendiri, serupa simalakama.

"Saya cuma bantu jembatani diskusi. Karena saya paham kawan-kawan IDI, karena semua dokter kan anggota IDI, dan saya paham soal Jerinx. Saya? Mumet wkwkwk," ujarnya.

Baca Juga: Klaim Ramalannya Benar, Zulkifli Hasan Prediksikan Gibran Menang 80 Persen Suara di Pilkada Solo

Adapun bila menilik kasusnya, dokter Tirta menyadari ada pernyataan dari Jerinx SID yang dianggap menghina Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tepatnya saat Jerinx SID menuding IDI kacung WHO dan bubarkan IDI.

"Yang dimasalahin, adalah ada dua diksi yang diangkat dan dinilai ahli bahasa bermasalah yakni 'bubarkan IDI' dan 'IDI kacung WHO',"

Dengan demikian, niat awal Jerinx SID memang untuk mengkritik, tetapi dua frasa itu membuat adanya tendensi ujaran kebencian kepada golongan atau dalam hal ini IDI sebagai organisasi kesehatan Indonesia.

Baca Juga: Bicarakan AS Boikot Tiongkok, Bamsoet: Bonus Demografi Tak Boleh Jadi Penonton, Indonesia Harus Sia

"Nah, niat awalnya kan kritik, tapi dua diksi ini menjadi celah. Karena dianggep tendensi melakukan hatespeech ke golongan dan institusi. Salah atau tidaknya karena sudah masuk tahap segini, hanya di pengadilan," pungkas dokter Tirta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ok saya jelasin ya, selama di bali, saya selalu berdiskusi dengan @jrxsid dan @ncdpapl , bahkan today harusnya bagi2 makanan bareng. Dibilang sedih ya sedih, soalnya kan jrx kawan. Gegara diksi bisa jadi melebar. tapi masalahnya yo pie. Saya kan bukan pelapor. Saya cuma bantu jembatani diskusi. Karena saya paham kawan2 IDI, karena semua dokter kan anggota idi, dan saya paham soal jrx. Saya? Mumet wkwkwkw • saya sudah tau jerink dipanggil as tsk sejak senin, sehingga saya ga bisa menemui karena dia sendiri yg takut di framming media. Kenapa saya ga upload? Karena jika saya update, rumah jrx akan di samperin media mulu. Kan ga elok bro. Kesannya gimana gitu • Akhirnya discuss dengan @gendovara , yg membawa pesan dari jrx. Fyi, jrx dan nora menyambut saya di bali kok. Sante aja • Gini ya kawan2, kasus yg menjerat jrx ga ada urusan ama konspirasi dkk. Saya dah tny ini ke semua pihak, apalagi banyak pihak juga apresiasi bagi pangan 200-500 pcs per hari. gerakan ini jelas wajib didukung • Yg dimasalahin , adalah, ada 2 diksi yg diangkat dan dinilai ahli bahasa bermasalah yakni “bubarkan idi” dan “idi kacung who” • Nah. Niat awalnya kan kritik, tapi 2 diksi ini menjadi celah. Karena dianggep tendensi melakukan hatespeech ke golongan dan institusi. Salah / tidaknya karena sudah masuk tahap segini, hanya di pengadilan • Siapa yg lapor? Adalah @ikatandokterindonesia , melalui IDI BALI karena dari sudut IDI tendensi bubarkan itu menurut ahli bahasa adalah bisa melanggar. Menurut pihak @jrxsid itu adalah bentuk kritik (jika dibaca terusannya itu “bubarkan idi jika tak mmberikan penjelasan soal rapid buat ibu hamil” • Nah salah / tidaknya. Saya kamu, ga bisa ikut campur. Why? Soale udah bergulir di polda. So kita hanya bisa berdoa yg terbaik. Tapi saya paham kok maksud jerink. Apesnya pas diksi ae • Perjuangan bli @jrxsid ? Saya ga ada masalah soal itu. Sejak live pertama juga • Diksi ini jadi agak ruwet, jadi disikapi aja. Harusnya saya sore tadi pun ikut bagi2 pangan bareng @ncdpapl , cuma karena saya dipanggil KE BANYUWANGI yowis saya mangkat dulu bro • Saya selalu support kok, ga perlu d tampilkan medsos kan? Apa2 dipamerin. Ntar kalian tuduh carmuk

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta) on

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x