Prihatinkan PJJ Kemendikbud Tuai Masalah, DPR: Buatkan Jaringan Internet Khusus dan Subsidi Ponsel

- 27 Juli 2020, 06:29 WIB
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.*
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.* /DPR/Kresno/

PR CIREBON - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) cukup menyoroti kebijakan terbaru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang masih menyisakan sejumlah persoalan.

Salah satunya adalah keterbatasan anak didik untuk memiliki telepon seluler (ponsel). Hal itu pun dialami anak SMP di Rembang, Jawa Tengah (Jateng) bernama Dimas Ibnu yang terpaksa masuk sekolah karena tidak punya ponsel pintar untuk PJJ.

Sontak saja, tindakan Dimas Ibnu memancing suara prihatin dari Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku), Sufmi Dasco Ahmad.

Baca Juga: Menjauh dari Pemerintahan, Ignasius Jonan Naik Karir Jadi Komisaris Unilever Indonesia

Untuk itu, Dasco pun meminta agar pemerintah memberikan perhatian dengan memfasilitasi akses internet gratis dan subsidi pembelian ponsel pintar untuk pemerataan PJJ.

”Saya terenyuh, miris, dan geram. Ada anak bangsa yang punya semangat belajar tapi terbentur kemampuan orang tua. Banyak Dimas-Dimas lain di luar sana yang tidak terekspose media yang punya keinginan belajar tapi orang tuanya tidak mampu membeli smartphone dan kuota,” ungkap Dasco dalam pernyataan yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Minggu, 26 Juli 2020.

Terlebih, sejak awal bergulirnya program itu, dia sudah menyarankan kepada Kemendikbud bahwa tidak semua rakyat Indonesia mampu membeli kuota untuk belajar online.

Baca Juga: HUT RI Ke-75 di Tengah Pandemi: Upacara di Istana Negara Hanya Dihadiri 6 Pejabat, Siapa Saja?

Atas dasar itu, Dasco berharap Kemendikbud mau membuatkan jaringan internet khusus dengan cara setiap murid diberikan ID untuk bisa mengakses aplikasi belajar online.

Bila itu yang terjadi, maka setiap orang tua di Indonesia tak perlu lagi memikirkan membeli kuota untuk proses belajar online anaknya tersebut.

“Orang tua tidak harus membeli kuota tapi proses belajar mengajar anak-anak bisa terlaksana. Apalagi, sekarang belajar online berjam-jam bukan hanya satu jam, maka akan semakin berat beban orang tua,” ujarnya.

Sebagaimana telah diberitakan Warta Ekonomi dengan judul "Kabar Gembira! DPR Minta Pemerintah Subsidi HP untuk Para Siswa

Adapun Dasco menilai pembuatan jalur internet khusus itu lebih baik dibandingkan memberi uang yang belum tentu dipakai untuk membeli kuota internet atau bila langsung diberikan kuota internet, maka dikhawatirkan kuotanya habis bukan untuk belajar tapi habis untuk keperluan yang lain.

Baca Juga: Komisi III DPR Terdesak, ICW Minta Kasus Djoko Tjandra Harus Diusut dengan Hak Angket

“Makanya saya sarankan dari awal, berikan ID, ID itu untuk masuk pada aplikasi khusus belajar online. Internet terkoneksi khusus hanya untuk aplikasi tersebut. Tidak bisa dipergunakan untuk membuka youtube atau main game online, misalnya,” tegas Dasco.

Sementara itu, berkaitan dengan ponsel pintar, dia melihat bahwa saat ini sudah banyak ponsel pintar yang murah. Maka, khusus untuk orang tua yang tidak mampu, pemerintah bisa memberikan subsidi ponsel dari dana pendidikan.

Dalam contohnya, untuk harga ponsel pintar Rp1 juta, pemerintah memberikan subsidi 50% dan 50%-nya dicicil orang tua selama 1-2 tahun melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).

Baca Juga: Tak Sadar Menderita Kanker Langka hingga Tumor, Seorang Wanita Miliki Feses Aneh Berwarna Perak

“Jika pemerintah mau, maka Dimas bisa belajar online tanpa harus ke sekolah dan orang tua dimas tidak lagi dibebani dengan urusan kuota,” pungkas Dasco***(Redaksi WE Online)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x