Kepemimpinan Indonesia Berhasil Hasilkan Deklarasi G20 Bali sebagai Jawaban atas Keraguan Banyak Pihak

- 16 November 2022, 21:30 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika pers konferensi usai perhelatan KTT G20 di Bali.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika pers konferensi usai perhelatan KTT G20 di Bali. /BPMI Setpres/

SABACIREBON - Deklarasi Pemimpin G20 yang baru saja dilaksanakan dinilai sebagai sebagai jawaban atas keraguan banyak pihak terhadap kepemimpinan Indonesia pada G20 yang tidak mungkin berhasil.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dalam penyusunan deklarasi berjumlah 52 paragraf tersebut, penyikapan perang di Ukraina merupakan hal yang paling alot dan sangat diperdebatkan.

"Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat-sangat alot sekali dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi yaitu condemnation (penghukuman) perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah," ujar Presiden dalam pernyataan pers di media center di Bali International Convention Center, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu, 16 November 2022.

Baca Juga: Peringkat BWF Jonatan Christie dan Anthony Ginting Naik

Presiden melanjutkan, perang di Ukraina telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial.

Oleh karena itu, G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global.

Menurut Presiden, G20 Bali juga telah menghasilkan beberapa hasil konkret, antara lain terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 miliar dolar AS.

Baca Juga: Antisipasi Loanjakan Covid-19, Kota Cirebon Aktifkan Kembali Layanan Isolasi di RS

Kemudian pembentukan dan operasionalisasi kepercayaan yang tangguh dan berkelanjutan di bawah Dana Moneter International (IMF) sejumlah 81,6 miliar dolar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.

"Kemudian juga mekanisme transisi energi, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari Hanya Program Transisi Energi sebesar 20 miliar dolar AS," imbuhnya.

Di samping itu, dihasilkan juga komitmen bersama yakni setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030.

Baca Juga: Sejumlah Mesin ATM BCA di Cirebon 'Kompak' Rusak, Begini Kata Mereka yang Terpaksa Balik Kanan

"Ini sangat bagus, dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela. Saya kira hasil yang konkret itu, meskipun banyak sekali sebetulnya hasil-hasil yang lainnya," tandasnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.***

 

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: BPMI Setpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x