Sempat Heboh Tuntut Bendera Dibakar, Elektabilitas PDIP Tetap Paling Tinggi hingga Hampir 30 Persen

- 29 Juni 2020, 12:32 WIB
Massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendatangi Polrestabes Surabaya, Jumat (26/6/2020)
Massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendatangi Polrestabes Surabaya, Jumat (26/6/2020) /Istimewa/.*/Foto Istimewa

PR CIREBON - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sempat menuai kehobahan masyarakat dengan terjadinya aksi pembakaran bendera partai dalam unjuk rasa Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Rabu, 24 Juni 2020 lalu.

Namun rupanya, kehebohan pembakaran bendera itu tidak menurunkan elektabilitasnya. Alih-alih menurun, PDIP justru membuktikan survei partainya memiliki elektabilitas yang justru masih tertinggi di antara deretan partai-partai lain di Indonesia.

Adapun survei elektabilitas PDIP tertinggi ini merupakan hasil survei New Indonesia Research & Consulting.

Baca Juga: Terkenal di Kalangan Prajurit Militer Dunia, Pisau Komando ini Buatan Asli Indonesia

"Elektabilitas PDIP masih tertinggi dan meningkat hingga 29,3 persen, membuktikan bahwa PDIP masih kokoh berada di puncak," ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran persnya pada Minggu 28 Juni 2020.

Dalam jejaknya, PDIP telah berkali-kali memecahkan rekor dalam kontestasi Pemilu di Indonesia. Lebih detailnya, PDIP telah tiga kali memenangkan Pemilu sejak era reformasi dengan total suara PDIP pada Pemilu 2019 mencapai 19,3 persen.

Sedangkan mengenai peta partai politik di Indonesia, Andreas memprediksi tidak akan jauh berbeda dengan hasil perolehan suara di Pemilu 2019.

Baca Juga: Hanya Butuh Rp6 Triliun untuk Kuasai Indonesia, Refly Harun: Sudah Kena Semua, Murah Banget

Selain PDIP, dua partai lain menyusul yaitu Gerindra dan Golkar di urutan kedua dan ketiga dengan elektabilitas masing-masing 12,5 persen dan 9,7 persen. Ini pun sesuai dengan perolehan suara sebelumnya hanya terpaut tipis, yaitu 12,6 persen dan 12,3 persen.

Di posisi papan tengah ada PKB (6,8 persen), PKS (5,5 persen), PSI (4,2 persen), NasDem (4,1 persen), Demokrat (3,8 persen), PPP (2,4 persen), dan PAN (1,6 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara PKB 9,7 persen, PKS 8,2 persen, PSI 1,9 persen, NasDem 9,1 persen, Demokrat 7,8 persen, PPP 4,3 persen, dan PAN 6,8 persen.

Berdasarkan papan tengah di atas, PSI terlihat membuktikan peningkatan elektabilitas, mengikuti PDIP. Meskipun bila menilik hasil perolehan suara sebelumnya, PSI tak bisa mengirim wakil di Senayan.

Baca Juga: Nakes Asyik Dangdutan di Wisma Atlet, Anji: Tak Berjarak, Apakah Memang Mau Saling Menularkan?

"Dibandingkan hasil Pemilu 2019, hanya PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami kenaikan elektabilitas," jelas Andreas.

Lebih lanjut Andreas berpendapat, kinerja PSI di tingkat DPRD yang membuktikan kesungguhan partai itu, efektif serupa PDIP di tingkat nasional.

Kemudian deretan papan bawah terisi, meliputi Perindo (0,9 persen), Berkarya (0,7 persen), Hanura (0,3 persen), PBB (0,2 persen), PKPI (0,1 persen), dan Garuda (0,1 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara Perindo 2,7 persen, Berkarya 2,1 persen, Hanura 1,5 persen, PBB 0,8 persen, PKPI 0,2 persen, dan Garuda 0,5 persen.

Baca Juga: Mendahului Keputusan Arab Saudi, Otoritas Kerajaan: Indonesia yang Pertama Dukung Pembatasan HajI

Sisanya masih ada 17,1 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Survei belum mencatat kemunculan partai baru seperti Gelora atau pecahan PAN kubu Amien Rais.

"Masih ada waktu empat tahun ke depan di mana elektabilitas partai politik bisa meningkat ataukah menurun," kata Andreas dalam pernyataan yang dikutip dari Antara.

Sementara itu, survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 8-18 Juni 2020 dengan jumlah responden 1.200 orang. Margin of error survei itu sekitar 2,89 persen dengan total tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Ungkap Eksploitasi Bayi Gajah di Atraksi Thailand, dari Diikat Rantai hingga Ditusuk Logam Berduri

Survei itu dilakukan dengan sambungan telepon terhadap responden survei sebelumnya yang dipilih secara acak.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x