“Beberapa waktu lalu masyarakat diberi sembako tetapi sekarang disuruh membayar tes cepat, itu sama saja tidak ada yang dibantu,” tambahnya.
Oleh karena itu, Jazilul mengatakan pentingnya sosialisasi dalam tes cepat.
Baca Juga: Izin Resepsi Pernikahan Masih Dikaji, Wedding Organizer Gelisah dan Minta Kelonggaran
Petugas lapangan juga, tambah dia, harus mengetahui mana orang yang mampu atau tidak untuk membayar tes cepat.
“Intinya ditegaskan jangan lagi masyarakat yang sudah susah jangan ditambah bebannya. Biaya ‘rapid test’ (tes cepat) bisa buat belanja masyarakat kecil untuk hidup setengah bulan,” katanya.
Jazilul sepakat apabila tes cepat Covid-19 dengan biaya murah, melalui pemberian subsidi bagi masyarakat kecil. Misalnya, katanya, tes cepat digelar di puskesmas sehingga puskesmas mendapatkan subsidi untuk kegiatan itu.***