Nelayan Selamatkan Warga dari Amukan Badai Siklon Tropis Seroja berkat Mampu Baca Informasi Cuaca

- 30 Juli 2022, 10:15 WIB
Ilustrasi: Badai Tropis Siklon Seroja.
Ilustrasi: Badai Tropis Siklon Seroja. /Dok.Pikiran-Rakyat.com/

SABACIREBON - Kemampuan nelayan membaca dan menginterpretasikan informasi cuaca secara baik dapat menyelamatkan dan meningkatkan kesejahteraan.

Bahkan tidak hanya hanya itu,  dari pengalaman seorang nelayan yang berkemampuan membaca informasi secara tepat bisa meyelamatkan warga desanya dari amukan badai.

Keterangan itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati ketika  membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan  SLCN Cilacap, Selasa.

Baca Juga: Sama Baru Tahu, Gerakan Tubuh Selama 15 Menit, Ternyata Bisa Perpanjang Umur 3 tahun, Ini Penjelasannya

Kegiatan dihadiri secara virtual Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,   Anggota Komisi V DPRI RI Novita Wijayanti, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, perwakilan Pemerintah Kabupaten Cilacap, serta stakeholder terkait.

 Karenanya Dwikorita Karnawati mengajak komunitas nelayan untuk menjadikan Sekolah Lapang BMKG sebagai ajang training of trainer (ToT) bagi sesama nelayan lain.

"Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) merupakan media untuk sosialiasi informasi cuaca, maka jadikan SLCN sebagai ajang ToT bagi nelayan ataupun stakeholder lainnya. Sehingga alumni SLCN dapat menjadi perpanjangan tangan dari BMKG dalam hal menyebarluaskan informasi cuaca maritim," kata Dwikorita.

Baca Juga: Jika tak Ditangkap Polisi, Pasutri di Karawang Ini Mungkin Masih Betah Maling Motor, Simak Nasibnya Sekarang

Lebih lajut Dwikorita mencontohkan,  peran salah satu alumni SLCN sempat menyelamatkan warga desanya dari amukan Siklon Tropis Seroja yang berdampak parah di wilayah Nusa Tenggara Timur pada awal April 2021.

Berbekal informasi yang didapat dari BMKG, Dewa, salah satu alumni SLCN di Desa Oesapa, Kupang, memimpin evakuasi warga desanya sebelum dampak Siklon Tropis Seroja sampai di wilayah tersebut.

"Kemampuan Pak Dewa dalam memahami dan menginterpretasi informasi cuaca yang didapat dari SLCN BMKG terbukti mampu digunakan dengan tepat. Selain dapat dijadikan acuan bagi nelayan untuk melaut, tentu juga dapat meningkatkan keselamatan bagi nelayan maupun warga yang tinggal di wilayah pesisir saat terjadi potensi cuaca ekstrem," lanjut Dwikorita.

Baca Juga: Peristiwa Langka: Gegara Sekantung Makanan dan Sebotol Minuman Puluhan Pesepeda Jatuh Bertumpuk

Kepala BMKG berharap kisah tersebut dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi nelayan agar semakin meningkatkan pengetahuan cuaca kemaritiman.

Sesuai dengan tema penyelenggaraan SLCN yaitu "Mewujudkan Melayan Hebat, Selamat, dan Sejahtera."

Dwikorita meyakini bahwa dengan memahami informasi cuaca secara tepat, maka nelayan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam strategi melaut demi meningkatkan keselamatan, hasil tangkapan meningkat sehingga terwujud nelayan yang sejahtera.

"Gunakanlah kesempatan ini untuk menimba pengetahuan dengan baik, sehingga nantinya Saudara benar-benar dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk melaut dengan aman, selamat dan hasil tangkapan melimpah," ajaknya.

Selesai membuka kegiatan SLCN, Kepala BMKG didampingi Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti bersama nelayan menuju Pantai Kemiren untuk melepas tukik ke laut lepas.

Hal itu merupakan wujud dukungan BMKG terhadap kelestarian lingkungan serta upaya agar selamat dari dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.***

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x