Tarik Keuntungan di Tengah Perseteruan Tiongkok-AS, Menperin: RI akan Bidik Relokasi Industri AS

- 13 Juni 2020, 11:00 WIB
ILUSTRASI industri, manufaktur, pabrik.* /PIXABAY
ILUSTRASI industri, manufaktur, pabrik.* /PIXABAY /

PR CIREBON - Perseteruan yang terjadi antara Tiongkok dan AS mulai terlihat sebagai peluang untuk Indonesia. Pasalnya, Kementerian Perindustrian RI merasa mampu menarik keuntungan dengan membidik sejumlah investasi sektor industri dari Amerika Serikat.

Melansir dari Antara News, Kemenperin menilai beberapa perusahaan asal Negeri Paman Sam akan merelokasi pabriknya dari Tiongkok sebagai dampak perang dagang AS-Tiongkok yang kian meruncing.

“Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta pada Jumat, 12 Juni 2020.

Baca Juga: Kembali Berpatroli di Laut Cina Selatan, 3 Kapal Induk AS Jadi Tanda Peringatan untuk Tiongkok

Namun begitu, Agus menegaskan perlu adanya persiapan untuk merealisasikan penanaman modal tersebut, sehingga Agus meminta jajarannya siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi.

“Hingga saat ini, Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024,” tambah Agus.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan telah terjadi pertemuan virtual antara dirinya dengan US-ASEAN Business Council. Inilah yang membuat Agus merasa optimistis untuk AS selalu menjadi mitra bisnis perdagangan yang penting bagi Indonesia.

Baca Juga: Kencang Kritik Tiongkok di Media, Menlu AS Dikabarkan Bakal Bertemu 'Musuhnya' di Hawaii

Selain itu, sejumlah pelaku industri Indonesia dan AS juga terlihat mengalami peningkatan investasi dan kerja sama sepanjang tahun 2013-2017 dengan adanya penanaman modal AS di Indonesia yang proyeksinya menembus angka 36 miliar Dolar AS.

“Adapun, perusahaan-perusahaan AS yang telah berkontribusi besar di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan raksasa teknologi seperti IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple, yang telah menjadi kunci digitalisasi di Indonesia. Adanya perusahaan-perusaah tersebut juga turut berkontribusi pada penerapan industri 4.0 di tanah air," jelas Agus lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x