Network
PIKIRAN RAKYAT - 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari ABK World Dream siap dipulangkan ke daerah asal.
Kepulangan mereka akan dilaksanakan usai menjalani observasi di Pulau Sebaru kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara, menurut Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono paraABK akan dipulangkan sesuai jadwal observasi.
Baca Juga: Pastikan Dukung Banggakencana, Pangdam III/Siliwangi Buktikan Melalui TNI Manunggal KB Kesehatan
Masa observasi dilakukan selama 14 hari dan akan berakhir pada hari Jumat, 13 Maret 2020.
"Jumat besok mereka selesai observasi dan kondisi terakhir semuanya sehat," ujar Yudo.
Menurut Yudo, ABK World Dream akan dipulangkan ke Jakarta pada Sabtu, 14 Maret 2020.
Mereka akan menggunakan KRI Semarang-594 dengan tujuan dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setelah itu, para ABK akan diterima oleh perwakilan daerah masing-masing.
Masa observasi dilakukan selama 14 hari dan akan berakhir pada hari Jumat, 13 Maret 2020.
"Jumat besok mereka selesai observasi dan kondisi terakhir semuanya sehat," ujar Yudo.
Menurut Yudo, ABK World Dream akan dipulangkan ke Jakarta pada Sabtu, 14 Maret 2020.
Mereka akan menggunakan KRI Semarang-594 dengan tujuan dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Setelah itu, para ABK akan diterima oleh perwakilan daerah masing-masing.
Baca Juga: Transportasi Menjadi Hajat Masyarakat Luas, Ridwan Kamil Resmikan Bus Ramah Kalangan
Selain itu mereka juga akan ditandai dengan pemberian sertifikat sehat dari Kementerian Kesehatan.
Dari 188 awak Kapal World Dream, 60 persennya berasal dari Provinsi Bali.
Dominan profesi mereka adalah sebagai juru masak atau koki.
Mereka telah menjalani observasi terkait COVID-19 di Pulau Sebaru kecil sejak Jumat, 28 Februari 2020.***
Selain itu mereka juga akan ditandai dengan pemberian sertifikat sehat dari Kementerian Kesehatan.
Dari 188 awak Kapal World Dream, 60 persennya berasal dari Provinsi Bali.
Dominan profesi mereka adalah sebagai juru masak atau koki.
Mereka telah menjalani observasi terkait COVID-19 di Pulau Sebaru kecil sejak Jumat, 28 Februari 2020.***
