Tak hanya itu, pelaku juga mencurahkan kekesalannya yang ia miliki terhadap ayahnya.
Pihak polisi pun menyatakan bahwa pelaku memiliki kemampuan cerdas yang memang luar biasa, tak hanya dalam menggambar namun juga dalam berbahasa Inggris.
"Anak ini cukup cerdas, berkemampuan Bahasa Inggris cukup baik. Dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai tulisan," ucap Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Susanto Purnomo saat konferensi pers pada Jumat, 6 Maret 2020.
Pihak polisi kini sedang menyinkronkan temuan yang didapat dengan pendapat dari ahli jiwa.
Pasalnya, sang pelaku merasa tidak mneyesal telah menghabisi korban namun malah merasa puas dengan tindakannya.
"Ini butuh pendalaman lebih dalam, mungkin kami akan panggil ahli psikiater karena data-data yang kami dapat bersama pak Wakapolres ada hal-hal yang agak berbeda," ujar Kapolres Metro Jaya Pusat Kombes Pol Heru Novianto.
Diketahu pelaku telah menenggelamkan korban di bak air kemudian menyekik lehernya hingga tewas lalu menyembunyikan jasad korban di dalam sebuah lemari.
Keesokan harinya pelaku merasa kebingungan untuk membuang korban ke mana, dan keesokan harinya ia pun menyerahkan dirinya ke pihak kepolisian sebelum berangkat ke sekolah.***