Riyo mengungkapkan bahwa pada saat perakitan mesin, mereka tidak menemui kesulitan apapun.
Namun pada saat merakit bagian badan motor ambulans ia mengaku bahwa inilah bagian yang tersulit, pasalnya proses itu menghabiskan waktu hingga tiga minggu.
Baca Juga: Banjir yang Landa 13 Kecamatan di Cirebon Ternyata Akibat Klep Rusak
"Kami harus membuat badan motor ambulans kokoh, kuat dan presisi walaupun prosesnya serba manual," kata Riyo.
Sekilas motor ambulan karya siswa SMKN Sumsel ini terlihat seperti becak motor.
Namun yang membedakan adalah badan ambulans memiliki dimensi panjang dua meter dan lebar satu meter serta mampu menampung satu kasur ukuran tubuh orang dewasa.
Juga ada fasilitas pelengkap lainnya seperti kipas angin, tabung oksigen, tabung gas kebakaran, kotak P3K, sirene, alat komunikasi, tandu, kotak sampah. Diketauhi, motor ambulans ini hanya berkapasitas untuk tiga orang.
Baca Juga: Bupati Cirebon Pertimbangkan Dikeluarkannya Perbup Khusus untuk Penunggak Pajak Kendaraan
"Jadi satu orang mengemudikan motor, satu orang korban dan satu orang penjaga di dalam," ujar Riyo
Sementara Kepala SMKN Sumsel, Rafli, mengatakan motor ambulans karya siswanya itu dikerjakan oleh siswa dari empat jurusan yakni teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, teknik mekatronika dan teknik listrik.