Khawatir Virus Corona, DPRD Provinsi Bali Minta Pemerintah Daerah Segera Berikan Informasi yang Akurat

- 10 Februari 2020, 15:26 WIB
Arus penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Saat ini penerbangan rute Tiongkok dan sebaliknya di bandara tersebut ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Arus penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Saat ini penerbangan rute Tiongkok dan sebaliknya di bandara tersebut ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. /Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - DPRD Provinsi Bali meminta pemerintah daerah memberikan informasi yang akurat tentang virus corona kepada masyarakat, khususnya di daerah yang menjadi objek wisata.

Karena baru-baru ini banyak sekali beredar kabar hoax atau bohong terkait virus corona, sehingga membuat masyarakat yang tinggal di wilayah wisata Bali khawatir.

Mengingat setelah dikeluarkannya peraturan menghentikan sementara penerbangan dari Indonesia ke Tiongkok dan sebaliknya pada 5 Februari 2020, beberapa wisatawan asal Tiongkok yang berada di Bali kesulitan untuk pulang.

Baca Juga: Ikut Rayakan Hari Pers Nasional, Nasrudin Azis: Pers itu adalah Pahlawan Informasi

Hingga rilisnya kebijakan tersebut, masih ada sekitar 5000 turis Tiongkok yang berada di Pulau Dewata Bali.

Pasalnya, beberapa dari mereka meminta untuk tetap tinggal di Bali hingga perkembangan virus corona di Tiongkok mereda.

Hingga Minggu kemarin, kematian akibat virus corona di daratan Tiongkok mencapai 809 orang, sedangkan di seluruh dunia tercatat mencapai 910 orang, dengan tambahan terbaru dua orang dari Filpina dan Hongkong.

Baca Juga: Kerjasama DPRD Bersama Pemda untuk Bangun Jawa Barat, Ridwan Kamil Paparkan Program Keumatan

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, Pemerintah DPRD Bali meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan penanganan berita terkait virus corona sehingga memberikan kenyamanan untuk masyarakat yang tinggal di wilayah wisata Bali.

"Saya meminta kepada pemerintah daerah, termasuk juga badan pengelola wisata untuk memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan Nusantara dan mancanegara.

"Termasuk juga memberikan informasi yang akurat mengenai virus mematikan tersebut agar tidak terjadi kepanikan berlebihan di masyarakat," ujar Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Suyasa.

Baca Juga: Jatuhkan 1700 Korban di Cimahi Pada Tahun 2019, Berikut Penanganan Penyakit TBC

Bali sebagai daerah kunjungan wisata utama bagi turis Nusantara dan mancanegara harus mampu menginformasikan data-data terkini terkait wabah tersebut.

"Pemerintah daerah dan badan pengelola wisata harus memberikan informasi yang akurat, sehingga tidak sampai mengganggu kunjungan wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata," ucap politikus Partai Gerindra.

Ia berharap semua elemen masyarakat harus ikut waspada karena jika berkepanjangan akan berdampak pada sektor pariwisata Bali.

Baca Juga: Siap membantu Kemajuan Pembangunan Desa, Kampus Merdeka Luncurkan Lima Payung Hukumnya

"Jika wabah berkepanjangan di Tingkok akan berdampak pada sektor pariwisata Bali, karena saat ini kunjungan wisatawan asing dari negeri tirai bambu paling tinggi," katanya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Lucky M. Tjahjono, mengatakan 61 warga Tiongkok yang kembali ke tanah airnya, dengan rincian 49 penumpang dewasa dan 12 anak-anak yang sebelumnya berada di wilayah Bali itu dalam kondisi sehat.

"Sebanyak 61 penumpang itu tidak demam. Sesuai dengan pemeriksaan dari tim medis dari Tingkok juga dinyatakan layak terbang. Kru kabin dan pilot juga menggunakan pakaian steril. Semua sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)," katanya.

Baca Juga: Adakan Pengkajian Ulang, 100 Bangunan Terindikasi Melanggar Tata Ruang di Kawasan Bandung Utara

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Elfi Amir menyatakan, proses penjemputan warga negara Tiongkok untuk kembali ke negaranya itu telah dilaksanakan sesuai prosedur.

"Semua sesuai dengan SOP yang berlaku, sesuai permintaan dari Tiongkok. Dokter dari Tiongkok juga melakukan pemeriksaan penumpang kembali. Pemeriksaan dilakukan dengan pakaian steril di tangga pesawat, jadi bukan di apron," kata Elfi.

Dengan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan WHO, maka tidak perlu adanya kekhwatiran masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Bali, namun mengingat peran pemerintah daerah sangat penting untuk selalu memberikan informasi aktual perkembangan para turis yang masih tinggal di Bali.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x