Bahkan, umur simpan BioSaliva dapat mencapai usia dua tahun lamanya. Sampel saliva juga dapat bertahan stabil di suhu ruang hingga 30 hari, suhu -20C, hingga suhu -80C.
Pada saat ini BioSaliva masih tengah melakukan uji post market di Kemenkes dan di tiga laboratorium.
Baca Juga: PBB Sebut Penguncian Wilayah Akibat Covid-19 Perbaiki Kualitas Udara dan Turunkan Polusi
Ketiga laboratorium yang tengah menguji BioSaliva, yakni Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Laboratorium Biomedik Lanjut, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran; dan Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga.
Direktur pemasaran, Biofarma, dr. Sri Harsi Teteki, selalu mengupayakan yang terbaik untuk melakukan proses kemandirian dalam hal diagnosis Covid-19.
''Seperti kita ketahui banyak sekali produk yang masih impor, sehingga atas riset yang kita lakukan (melalui BioSaliva) mudah-mudahan bisa menjadi pilihan dari Kemenkes untuk regulasi ke depannya produk dalam negeri ini bisa diutamakan,'' katanya dalam pertemuan langsung antara Biofarma dan Kemenkes di gedung Biofarma, Bandung, Kamis 2 Agustus 2021.
Baca Juga: Aneh! Wanita Ini Mengaku Dirinya Tak Pernah Tidur Selama 40 Tahun, Benarkah?
Sementara itu Direktur Penilaian Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Ir. Sodikin Sadek, M.Kes memberikan apresiasinya.
Sodikin menghargai kontribusi Biofarma yang telah memproduksi BioSaliva sehingga dapat menjadi alternatif dalam mendiagnosis Covid-19.
''Saya apresiasi hasil penelitian ini karena ini produk dalam negeri,'' kata Sodikin.***