PR CIREBON – Dunia kesehatan saat ini sedang ramai membicarakan soal Azitromisin dan Oseltamivir yang disebut sebagai obat Covid-19 telah direvisi.
Azitromisin dan Oseltamivir diklaim dapat membantu mengobati orang yang positif terkena Covid-19, lantas bagaimana penjelasan menurut pakar kesehatan?
Menanggapi ramainya kabar yang beredar soal Azitromisin dan Oseltamivir, Ketua PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban angkat bicara.
Baca Juga: Usai Dirawat 10 Hari Akibat Serangan yang Menewaskan Suaminya, Istri Presiden Haiti Kembali Pulang
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, ia menjelaskan bahwa obat Azitromisin dan Oseltamivir tak lagi jadi standar perawatan pasien Covid-19.
“Kenapa pemakaian Oseltamivir dan Azitromisin direvisi, termasuk oleh WHO?,” kata Prof Zubairi, mengawali thread Twitter-nya.
Profesor Zubairi menjelaskan bahwa sebenarnya Oseltamivir adalah obat yang bagus.
“Obat antivirus ini digunakan untuk terapi infeksi Influenza dalam tubuh. Bukan untuk Covid-19. Jadi jelas, prinsipnya, Oseltamivir itu bukan obat Covid-19,” katanya.
Sedangkan, Azitromisin adalah obat antibiotik yang mengatasi bakteri dan jamur. Sementara Covid-19 disebabkan oleh virus, menurut penjelasan Prof Zubairi.