Oleh karena itu, Prof Zubairi menyarankan untuk tidak memakainya.
“Saran saya, jangan pakai Azitromisin--kecuali memang terbukti ada infeksi bakteri, selain Covid-19,” katanya.
Sementara untuk yang sudah terlanjur, Prof Zubairi juga menyarankan agar segera menghentikan pemakaian karena tidak dibenarkan.
Baca Juga: Rumahnya Terbakar! Menyedihkan Seorang Buruh Tani di Luragung Kuningan Alami Kerugian Rp127 Juta
“Meski saya tahu niatnya baik untuk menyembuhkan, tapi harus dipahami bahwa Azitromisin bukan obat Covid-19,” tegasnya.
Prof Zubairi juga menerangkan bahwa obat tersebut memberikan efek jangka panjang.
“Setelah beberapa bulan ketika bakteri itu menjadi resisten. Amat mungkin juga obat ini berefek serius kepada orang yang menggunakannya dalam jumlah banyak dan sembarangan di kemudian hari,” pungkasnya.***