Inilah 2 Pelajaran Penting untuk Pemerintahan Indonesia dari Peristiwa Tenggelamnya KRI Nanggala 402

- 25 Mei 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi kapal selam KRI Nanggala-402//Dosen Jurusan Hubungan Internasional Binus University Tangguh Chairil menuliskan soal pembelajaran dari peristiwa KRI Nanggala 402.
Ilustrasi kapal selam KRI Nanggala-402//Dosen Jurusan Hubungan Internasional Binus University Tangguh Chairil menuliskan soal pembelajaran dari peristiwa KRI Nanggala 402. /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

Sementara itu, pada 2020, Indonesia telah mengalami tiga kecelakaan alutsista.

Baca Juga: Terjadi Tabrakan Kereta di Terowongan Dekat Menara Kembar Petronas Kuala Lumpur, Lebih dari 200 Warga Terluka

Pertama, pada 6 Juni 2020, helikopter Mi-17 TNI-AD jatuh saat pelatihan di Kendal, Jawa Tengah, menewaskan empat prajurit. 

Kedua, pada sepuluh hari kemudian, pesawat tempur Hawk Mk 209 TNI-AU jatuh di dekat Kampar, Riau. 

Ketiga, pada bulan berikutnya, tepatnya 14 Juli, kapal perang KRI Teluk Jakarta-541 TNI-AL tenggelam di dekat Pulau Kangean, Jawa Timur.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Buat Kebijakan Boikot Produk Israel, Ketua Komisi VII DPR: Tak Boleh Lagi Masuk Indonesia

"Kecelakaan alutsista terlalu sering terjadi di Indonesia sehingga kita harus menganggap resiko kecelakaan sebagai kepastian mutlak," papar Chairil.

Selain itu, Chairil menambahkan bahwa pemerintah Indonesia harus bersiap untuk skema pencarian dan penyelamatan alutsista dan personel bila kecelakaan terjadi.

Chairil menuliskan bahwa pemerintah Indonesia perlu memiliki kapal penyelamat kapal selam dan kendaraan penyelamat kapal selam atau deep-submergence rescue vehicles (DSRV). 

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Harian, Selasa, 25 Mei 2021, Capricorn, Aquarius, Pisces: Hal Baik Membutuhkan Waktu

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah