PR CIREBON - Politikus Dewi Tanjung kembali memberi kritikan soal isi politik di Indonesia.
Dewi Tanjung kembali menyinggung sial kasus Novel Baswedan.
Menurut Dewi Tanjung, Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak membutuhkan Novel Baswedan.
Baca Juga: 5 Zodiak Paling Optimis Dalam Hadapi Situasi Rumit, Libra Selalu Optimis Dalam Hal Keadilan
Hal tersebut diungkapkan Dewi Tanjung dalam akun Twitter pribadinya @dtanjung15.
"Negara dan KPK sudah Tidak Butuh Novel Baswedan," ujarnya Sabtu 22 Mei 2021 dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
Ia beranggap, selamam ini Novel Baswedan yang mengatur semua kasus di KPK.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Kemenag Beri Tunjangan Rp12 Juta Bagi Yayasan dan Lembaga Islam?
"Manusia ini lah yang selama ini mengatur semua kasus-kasus yang ada di KPK sesuai orderan" ujarnya.
"Sudah waktunya KPK di bersihkan dari kadrun-kardun seperti Novel Baswedan dan dkk," sambungnya.
Bahkan Dewi Tanjung beranggap mereka adalah penjahat.
"Merekalah Penjahat yang berlindung di balik nama KPK. Ketua KPK harus Tegas," tambahnya.
Dalam unggahan lainnya, Dewi Tanjung berasumsi jika pernyataan Novel Baswedan soal koruspi bansos Rp100 triliun adalah tekanan untuk pemerintah.
"Novel Baswedan sengaja Menghatam Presiden dengan Issue proyek 100T
Itu CARA LICIK DAN CULAS SEORANG NOVEL BASWEDAN menekan pemerintah agar dia tidak di Pecat dari KPK," ungkapnya.
Baca Juga: Dukung Perjuangan Palestina, Tiongkok Tawarkan Bantuan Uang hingga Vaksin Kepada Orang-Orang di Gaza
"Tapi Yakin Novel Baswedan ini sebentar lagi akan kena Azab Allah SWT atas kejahatan yg dia perbuat selama ini," tutupnya.
Sebelumnya, Pernyataan Novel Baswedan selaku penyidik KPK yang menduga adanya korupsi bantuan sosial (bansos) dengan nilai yang fenomenal.
Novel Baswedan bahkan tidak main-main, menyebutkan dugaan korupsi bansos mencapai Rp100 triliun.***