"Jika dinyatakan tidak bersalah, maka Gubernur tentu harus segera membersihkan namanya karena kasus korupsi berdampak besar," sambungnya.
Sementara itu, aktivis yang tergabung dalam Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulawesi Selatan Husaima Husain, mengaku dirinya tak menyangka Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah ditangkap oleh KPK.
"Kami tentunya sangat sedih, pemimpin Sulsel dijemput KPK untuk menjalani proses hukum, apapun itu hasilnya kita serahkan ke KPK sebagai lembaga pemerintah yang diserahi tugas dalam menegakkan hukum," kata Husaima pada Sabtu, 27 Februari 2021.
Dia mengatakan, pemberitaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sulsel yang ramai di media dan media sosial awalnya tidak ketahuinya bahwa salah satu dari mereka adalah Gubernur Sulsel.
Namun setelah dikonfirmasi ke sejumlah pejabat dan kerabat, akhirnya diketahui memang gubernur sudah ke Jakarta pada Sabtu dini hari.
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong di sela Hari Jadi Kabupaten Sinjai ke-457.
Ia mengakui sangat kaget saat mendapat informasi bahwa KPK membawa gubernur ke Jakarta untuk kasus OTT di rumah makan Nelayan, Makassar pada Jumat, 26 Februari 2021 malam.
"Saya sangat kaget dan tidak menyangka hal ini, namun apapun itu semuanya dikembalikan pada proses hukum yang menentukan bersalah atau tidaknya," katanya.***