POPULER HARI INI: Partai Tiongkok Doktrin Anak Sekolah hingga Joe Biden Tak Memanggil Putra Mahkota Arab Saudi

- 16 Februari 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi anak-anak sekolah.
Ilustrasi anak-anak sekolah. ///Pixabay/Andros

PR CIREBON – Kabar mengejutkan datang dari negeri tirai bambu, Tiongkok, yang disebut mengambil langkah lebih jauh mengenai doktrin tentang urusan agama.

Tiongkok mendoktrin keras anak-anak yang masih sekolah untuk menyembah sang penguasa Xi Jinping ketimbang Tuhan.

Bahkan, anak-anak sudah disuruh melaporkan ke pihak sekolah apabila di rumahnya terdapat anggota keluarga yang menganut pandangan Kristen.

Baca Juga: Zodiak Hari Ini, 16 Februari 2021: Aries, Gemini, dan Taurus, Waktu yang Tepat untuk Terbuka

Kali ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah meningkatkan upaya untuk mengajari anak-anak sekolah tentang ajaran atheisme yang lebih luas lagi.

Kabar doktrin Tiongkok tersebut termasuk dalam lima berita populer di PR CIREBON hari ini, Selasa 16 Februari 2021.

Lebih lanjut, berikut ulasan lima berita terpopuler yang telah disusun oleh tim redaksi PR Cirebon:

1. Partai Komunis Tiongkok Doktrin Anak-anak Sekolah untuk Benci Tuhan dan Sembah Penguasa Xi Jinping

Rezim komunis Tiongkok dilaporkan telah mengambil lebih jauh untuk mengindoktrinasi anak-anak kecil untuk.

Doktrin itu untuk memastikan mereka menyembah penguasa komunis negara itu, yakni Xi Jinping, bukan Tuhan.

Dibawah Regulasi Rezim tentang Urusan Agama, anak-anak sekolah di Tiongkok telah dilatih selama bertahun-tahun untuk melaporkan setiap anggota keluarga yang mendukung pandangan Kristen.

Baca selengkapnya: Partai Komunis Tiongkok Doktrin Anak-anak Sekolah untuk Benci Tuhan dan Sembah Penguasa Xi Jinping

Baca Juga: Rayakan Hari Valentine, Thailand Gelar Pernikahan Massal Tahunan Sambil Menunggangi Gajah

2. Kurang Satu Huruf ‘M’, Anak Raja Dangdut Rhoma Irama Nilai Surat Panggilan dari KPK Keliru

Akhirnya terkuak sudah kenapa Rommy Syahrial yang merupakan anak Raja Dangdut Rhoma Irama tak memenuhi surat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dari keterangan yang diutarakan pihak terkait, hal itu disebabkan karena penulisan di surat panggilan dari KPK tersebut keliru dalam menuliskan nama.

Hal itulah yang membuat anak Raja Dangdut Rhoma Irama merasa surat panggilan dari KPK tersebut tak merasa ditujukan untuk dirinya. 

Baca selengkapnya: Kurang Satu Huruf ‘M’, Anak Raja Dangdut Rhoma Irama Nilai Surat Panggilan dari KPK Keliru

Baca Juga: Beralih ke Bahan Bakar Alternatif, Hidrogen Jadi Pilihan Rusia di 2035

3. Singgung Beberapa Tokoh Soal Kasus Yahya Waloni, Gus SahalMard: apa Karena Sekubu Lantas Mingkem?

Pendakwah Yahya Waloni menjadi sorotan publik setelah memberikan pernyataan kontroversial terkait pengalamannya menabrak seekor anjing.

Hal itu menarik perhatian Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat, Akhmad Sahal atau yang akrab disapa Gus Sahal

Gus Sahal mengherankan kenapa tidak ada tanggapan dari banyaknya tokoh atau figur ‘paling Islam’ terhadap tindakan dari Yahya Waloni tersebut. 

Baca selengkapnya: Singgung Beberapa Tokoh Soal Kasus Yahya Waloni, Gus Salah: apa Karena Sekubu Lantas Mingkem?

4. Mardani Ali Sera Dorong Kepolisian Segera Tindak Lanjuti Kasus Kematian 6 Laskar FPI Secara Transparan

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendorong pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti temuan Komnas HAM terkait kasus kematian 6 laskar FPI.

Hal tersebut, kata Mardani Ali Sera yang juga anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, harus dilakukan secara transparan.

Mardani Ali Sera menyampaikan terkait kasus kematian 6 Laskar FPI melalui pernyataan tertulis di akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera pada Senin, 15 Februari 2021.

Baca selengkapnya: Mardani Ali Sera Dorong Kepolisian Segera Tindak Lanjuti Kasus Kematian 6 Laskar FPI Secara Transparan

Baca Juga: 8 Efek Samping Konsumsi Junk Food Selama Hamil, Hindari Agar Bayi Sehat

5. Bersikap Tegas, Joe Biden Sebut Tidak Berencana Komunikasi dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Gedung Putih mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak berencana memanggil penguasa de facto, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).

Joe Biden mengatakan dia bermaksud menjadikan hak asasi manusia sebagai masalah utama dalam hubungan AS dengan Arab Saudi, yang dia janjikan selama kampanye pemilu 2020.

Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengungkapkan tidak adanya panggilan yang direncanakan ke putra mahkota Arab Saudi. 

 

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x