Karyono mengungkapkan, akibat asumsi yang berkembang mengenai kudeta kepemimpinan Partai Demokrat, maka elektabilitas Moeldoko dalam bursa Capres masih harus diuji melalui persepsi publik.
"Untuk mengukur ada pengaruh atau tidak dan seberapa besar pengaruh isu pengambilalihan kepemimpinan Demokrat terhadap elektabilitas Moeldoko, semestinya diuji menggunakan instrumen penelitian," tutur Karyono.
Dalam konteks elektabilitas pilpres, posisi Moeldoko tentu di bawah AHY yang memiliki panggung sebagai Ketum Partai Demokrat.
Moeldoko juga kalah posisi karena berada di dalam lingkaran kekuasaan, sementara AHY bisa lebih bebas bergerak dan menarasikan dirinya sebagai kandidat presiden.
Baca Juga: Bahas Usulan Revisi UU Pemilu, Sohibul Iman: Harus Akuntabel Argumentasi
"Moeldoko harus mencermati situasi dan mengkalkulasi risiko politik jika ingin maju di pilpres,” ujarnya.
“Moeldoko masih harus mencermati dari celah mana agar dapat berselancar dalam arena pilpres," tandas Karyono.***