Tak hanya itu, momen tersebut lalu disempurnakan saat penetapan 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila yang diusulkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
"Sehingga Pancasila benar-benar menghujam dalam sanubari warga-bangsa. Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahirnya Pancasila membuktikan betapa NU dan PDI Perjuangan berada dalam satu nafas perjuangan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menunjukkan bukti konkret lainnya bahwa PDIP saat ini memiliki 109 kepala daerah yang merupakan kader NU.
Ke depan, Gus Mis meyakini kebersamaan PDIP dan NU akan semakin memperkokoh semangat kebangsaan.
"Keyakinan ini akan terus membuncah, karena keyakinan kita pada Pancasila sebagai penuntun kita yang di dalamnya meniscayakan gotong-royong, kolaborasi, kerja sama, dan kebersamaan," ucap Gus Mis.
"Kolaborasi PDI Perjuangan dan NU telah menjadikan negeri ini semakin solid dan kokoh sehingga menjadi negara yang berdaulat," tukasnya.
Hari ini, PDI Perjuangan menggelar perayaan Harlah Ke-95 NU di Kantor DPP PDI Perjuangan yang secara virtual juga diikuti oleh seluruh kader se-Indonesia.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Agama Hamka Haq menyebut perayaan Harlah Ke-95 NU merupakan peringatan sejarah atas semangat juang yang sama dari kaum nasionalis dan Islam.