Informasi Hoaks Soal Vaksin Covid-19 Semakin Marak, Kominfo Sebut Ada Beragam Motif Dibaliknya

- 29 Januari 2021, 14:15 WIB
ILUSTRASI Hoaks.
ILUSTRASI Hoaks. /PEXELS

“Saya ditunjukkan melalui pesan WhatsApp, bahwa saya dikabarkan meninggal dunia. Saya pertama kali mendengar berita ini justru dari komandan saya Dandim 0817/Gresik, Letkol Taufik Ismail, kemudian saya diajak foto selfie untuk menangkal berita tidak benar itu,” terang Mayor Sugeng.

Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menuturkan akhir-akhir ini isu dominan adalah hoaks terkait vaksin Covid-19.

Penyebaran hoaks ini memiliki beragam motif, termasuk motif ekonomi dan ada juga niat jahat di baliknya.

Baca Juga: Pakar: Penahanan Pendukung Jokowi Jadi Bukti Hukum Tidak Lihat Latar Belakang Politik dan Tidak Diskriminatif

"Kami mencatat ada 83 hoaks terkait dengan vaksin Covid-19, dan viralitasnya cukup tinggi, karena 42 persen terkait dengan isu keamanan dan kemanjuran termasuk hoaks kematian Mayor Sugeng,” ungkapnya.

Lebih lanjut Septiaji menganalisis ada beberapa kelompok masyarakat yang terpengaruh oleh hoaks vaksinasi ini.

Menurutnya, ada kelompok masyarakat yang sebenarnya bukan keluarga antivaksin, anak-anaknya divaksin BCG dan Difteri, tapi mereka lebih percaya teori konspirasi, sehingga menganggap Covid-19 ini flu biasa sehingga tidak perlu divaksin.

"Kelompok lainnya adalah kelompok yang mau divaksin dan sadar soal pentingnya vaksinasi Covid-19 tapi mereka memiliki bias. Misalnya bias anticina atau antibarat,” terangnya.

Untuk tidak mudah termakan hoaks Covid-19, masyarakat diimbau agar mengkonsumsi informasi dari sumber yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Soal Surat Keberatan kepada Dian Youtuber, Eiger: Kami Sadari Apa yang Kami Lakukan

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah