Pasca Gempa di Sulbar Masyarakat Dilanda Panik, Polda Sulbar: Jangan Terpengaruh Berita Hoaks

- 19 Januari 2021, 09:07 WIB
Warga memotret atap rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (14/1/2021). BMKG Sulawesi Barat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14:35:49 WITA di empat kilometer Barat Laut Majene-Sulbar dengan kedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.*
Warga memotret atap rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (14/1/2021). BMKG Sulawesi Barat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14:35:49 WITA di empat kilometer Barat Laut Majene-Sulbar dengan kedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.* / ANTARA FOTO/Akbar Tado/wsj.

PR CIREBON - Pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar), tepatnya di daerah Majene menghancurkan puluhan rumah dan menyebabkan banyak kerugian materi.

Selain kerugian materi, banyak nyawa yang hilang dalam peristiwa bencana gempa Sulbar tersebut.

Di sisi lain, masyarakat panik akan munculnya kabar akan terjadi tsunami pasca gempa di Sulbar.

Baca Juga: Soroti Penanganan Banjir di Kalsel, Mardani Ali Sera: Perbaiki Manajemen Bencana Nasional

Tentang hal ini, Karo Ops Polda Sulbar Kombes Pol Muhammad Helmi meminta agar masyarakat tidak panik dan terpengaruh dengan adanya informasi tidak bertanggung jawab atau berita hoaks tersebut.

“Dengan adanya dua kejadian yang berturut-turut ini kemudian muncul analisa-analisa di televisi kemudian berkembang menjadi hoaks-hoaks di sosial media,” jelasnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Ini yang menyebabkan masyarakat Kabupaten Mamuju banyak terpegaruh dengan informasi tersebut,” sambungnya.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Serahkan Bantuan Rp3,5 Miliar untuk Korban Banjir Kalsel

Menurut Kombes Helmi, terpengaruhnya masyarakat dengan berita hoaks ini akan mengakibatkan kekhawatiran dan memperlambat normalisasi kehidupan masyarakat Sulbar.

Maka dari itu, Kombes Helmi menekankan untuk pentingnya memberikan informasi yang benar terhadap masyarakat korban bencana di Sulbar.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Sulbar berupaya mengembalikan perekonomian di sana dengan menjalankan aktivitas jual beli masyarakat.

Baca Juga: Soroti Vaksinasi Covid-19 Telah Berjalan, Mardani Ali Sera: Kita Belum Melihat Roadmap yang Jelas

Selain itu, Kombes Helmi mengatakan bahwa pengusaha retail di Sulbar boleh kembali beroperasi dengan harapan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Saat ini sudah ada dua unit toko yang telah beroperasi, tentunya di tahap awal ini pihak kepolisian memberikan penjagaan dengan menurunkan 8 personil di masing-masing tempat," ungkapnya.

Kombes Helmi juga telah mengambil langkah-langkah terkait pendistribusian logistik masyarakat agar tidak terjadi penjarahan.

Baca Juga: Habib Muhammad bin Ahmad Al-Attas Wafat, Ini Kenangan Ustad Abdul Somad dengan Almarhum

Sejumlah bantuan dari pemerintah, berbagai instansi dan swadaya masyarakat telah disalurkan langsung kepada korban bencana gempa di Sulbar dengan lebih memperhatikan pada sisi keamanan.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene telah menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik untuk mengantisipasi kerugian nyawa.

Hal serupa juga dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Hoaks Kasdim Gresik Meninggal Karena Disuntik Vaksin Sinovac Sangat Bahaya

Kemudian, BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik.

Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x